Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Kisah Imam Ahmad Dalam Menjaga 'Iffah (Kehormatan Diri)

 🔖  Diceritakan bahwa pernah suatu hari Imam Ahmad ketika sedang menimba ilmu di Yaman rumah beliau dimasuki pencuri, pakaian beliau ludes dicuri. Imam Ahmad pun tidak bisa keluar rumah karena sudah tidak punya lagi pakaian untuk ganti. Dengan keadaan demikian, akhirnya selama beberapa waktu Imam Ahmad tidak terlihat di majelis ilmu. Teman-temannya merasa kehilangan karena mereka tidak tahu dengan apa yang sedang menimpa Imam Ahmad. Mereka pun akhirnya bersama-sama menuju ke rumah Imam Ahmad untuk mencari kabar. Ketika sampai di rumahnya, mereka pun menanyakan kabar beliau. Imam Ahmad akhirnya terpaksa bercerita tentang kejadian yang menimpanya. Karena rasa iba atas apa yang terjadi, di antara mereka ada yang menawarkan bantuan berupa emas kepada Imam Ahmad. Temannya mempersilahkan kepada Imam Ahmad agar emas tersebut digunakan untuk berbelanja segala kebutuhannya, tapi Imam Ahmad menolaknya dan beliau hanya mau mengambil satu dinar dari salah seorang temannya. Itu pun beliau ambil ka

Kisah Nabi yang tertidur selama 100 tahun merupakan salah saatu tanda-tanda kebesaran Allah.

 Kisah Nabi Uzair yang Tertidur 100 Tahun Al musyarofah 2021 ✍️Rusman H Siregar Jum'at, 10 Desember 2021 - 22:11 WIB Dikisahkan, seorang hamba Allah melewati satu negeri yang kosong tanpa penduduk dan telah runtuh setelah kehancuran Nebukadnezar. Kemudian hamba itu berkata: "Bagaimana Allah akan menghidupkan negeri ini kembali setelah mati?" Maka Allah menidurkannya selama 100 tahun lalu menghidupkannya kembali. Kisahnya diabadikan oleh Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an. Hamba Allah yang dimaksud ialah Uzair. Al-Qur'an tidak menyebutnya sebagai Nabi, namun para ulama menyatakan bahwa Uzair adalah seorang Nabi di antara 313 orang Rasul utusan Allah. Ibnu Katsir mengatakan, pendapat yang masyhur menyatakan Uzair adalah seorang Nabi yang diutus kepada Bani Israil. Riwayat lain menyebut beliau adalah seorang pemuka agama dari Bani Israel yang hidup sebelum kelahiran Nabi Isa 'alahissalam. Berikut firman-Nya: اَوۡ كَالَّذِىۡ مَرَّ عَلٰى قَرۡيَةٍ وَّ هِىَ خَاوِيَةٌ ع

Masalah Doa🌹*

 *ıllıllı🌿ıllıllı🌼ıllıllı🌼ıllıllı🌿ıllıllı* 《﷽📿𝕭𝖊𝖗𝖙𝖆𝖘𝖇𝖎𝖍 𝕴𝖓𝖉𝖆𝖍📿﷽》 *اَلسّٰلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّٰهِ وَ بَرَكَاتُهُ*  *۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞* *☪️ 🌸🍃Seseorang mengeluh pada seorg ustad, "Dimanakah keadilan Alloh, telah lama aku meminta dan memohon padaNya namun tak pernah dikabulkan..aku beribadah, bersedekah, berbuat kebajikan.. tapi tak satupun keinginanku dikabulkan. Padahal seorang teman yg ibadahnya kacau, bicaranya menyinggung hati, akhlaknya buruk, tapi apa yang dimintanya terkabul dengan cepat ..... Oh sungguh Alloh tidak adil ....." Ustad pun berkata, "Pernahkah engkau didatangi pengamen?" "Pernah, tentu saja" Kata orang itu serius. "Bayangkan jika pengamen itu berpenampilan seram, bertato, bertindik, nyanyiannya tak merdu memekakkan telinga, apa yang kau lakukan?" Orang itu menjawab, "segera kuberi uang agar dia cepat berlalu dari hadapanku" &

KISAH PEMUDA AHLI TAHAJJUD

 https://www.facebook.com/groups/1016398002204881/permalink/1213475945830418/?sfnsn=wiwspmo&ref=share https://www.facebook.com/groups/1016398002204881/permalink/1213475945830418/ Ibrah/pelajaran berharga. KISAH PEMUDA AHLI TAHAJJUD  Telah disampaikan di pengajian rutin Sabtu Pagi Mushola Al Musyarofah Jakarta Desember 2021 =========================== Seorang pemuda berusia 17 tahun dilarikan ke Rumah sakit militer di Riyadh. Sebuah peluru nyasar mengenai tubuhnya. Dalam perjalanan ke rumah sakit, pemuda itu memandang wajah ibunya yang sedang menangis sedih seraya mengatakan, “Wahai ibunda, janganlah engkau bersedih.  Aku baik-baik saja. Sesungguhnya aku akan meninggal. Aku telah mencium wanginya bau surga.” Orang tua mana yang tidak terkejut dengan kalimat tersebut dari putra kesayangannya. Mereka masih berharap putranya dapat diselamatkan. Sesampainya di instalasi gawat darurat, seorang dokter langsung menanganinya. Namun sang pemuda itu berkata kepadanya, “Wahai saudaraku, sesung

Emas dan Tanah

 EMAS berkata pada TANAH " Coba lihat pada dirimu suram dan lemah , apakah engkau memiliki cahaya mengkilau seperti aku ??,,, TANAH menjawab. " Aku bisa menumbuhkan bunga dan buah , bisa menumbuhkan rumput dan pohon , bisa menumbuhkan tanaman dan banyak lagi apakah kamu bisa ?,,, EMAS pun terdiam seribu bahasa....!! Dalam hidup ini banyak orang yang seperti EMAS berharga , menyilaukan tapi tidak bermanfaat bagi sesama. Sukses dalam karir, rupawan dalam paras , tapi sukar dalam membantu apalagi peduli. Tapi ada juga yang seperti tanah , posisi biasa saja , bersahaja namun ringan tangan siap membantu kapan pun. Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa Bernilainya Diri kita, tetapi seberapa besar bermafaatnya kita bagi orang lain. Jika keberadaan kita dapat menjadi berkah bagi banyak orang barulah kita benar-benar Bernilai. Apa gunanya kesuksesan bila itu tidak membawa manfaat kita, keluarga, dan  orang lain. Apalah arti kemakmuran bila tidak berbagi pada yang membutuhk

AL-KISAH SEORANG PENGEMIS MENGETUK PINTU RUMAH RASULULLAH SAW

  Pengemis itu berkata: "saya pengemis ingin meminta sedekah dari Rasulullah." Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Wahai Aisyah berikan baju itu kepada pengemis itu". Sayyidah Aisyah pun melaksanakan perintah Rasulullohu shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengan hati yang sangat gembira, pengemis itu menerima pemberian beliau, dan langsung pergi ke pasar serta berseru di keramaian orang di pasar:  "Siapa yang mau membeli baju Rasulullah? ". Maka dengan cepat berkumpullah orang-orang, dan semua ingin membelinya. Kemudian ada seorang kaya namun buta yang mendengar seruan tersebut, lalu menyuruh budaknya agar membelinya dengan harga berapapun yang diminta, dan ia berkata kepada budaknya:  “jika kamu berhasil mendapatkannya, maka kamu merdeka”.  Akhirnya budak itupun berhasil mendapatkannya. Kemudian diserahkanlah baju itu pada tuannya yang buta tadi. Alangkah gembiranya si buta tersebut, dengan memegang baju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam i

Akhir Hidup Penyembah Berhala yang Mendapatkan Hidayah

  Abdul Wahid bin Zaid berkata, “Ketika itu kami naik perahu, angin kencang berhembus menerpa perahu kami, sehingga kami terdampar di suatu pulau. Kami turun ke pulau itu dan mendapat seorang laki-laki sedang terdiam menyembah patung.” Kami berkata kepadanya, ‘Di antara kami, para penumpang perahu ini tidak ada yang melakukan seperti yang kamu perbuat.’ Dia bertanya, ‘Kalau demikian, apa yang kalian sembah?’ Kami menjawab, ‘Kami menyembah Allah.’ Dia bertanya, ‘Siapakah Allah?’ Kami menjawab, ‘Dzat yang memiliki istana di langit dan kekuasaan di muka bumi.’ Dia bertanya, ‘Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?’ Kami jawab, ‘Dzat tersebut mengutus seorang rasul kepada kami dengan membawa mukjizat yang jelas, maka rasul itulah yang menerangkan kepada kami mengenai hal itu.’ Dia bertanya, ‘Apa yang dilakukan rasul kalian?’ Kami menjawab, ‘Ketika beliau telah tuntas menyampaikan risalah-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala mencabut ruhnya. Kini utusan itu telah meninggal.’ Dia bertanya, ‘Apakah dia

Kisah Rasullullaoh dan 2 orang

 اللهم صل على سيدنا محمد  Alkisah, suatu hari Nabi Muhammad SAW sedang duduk di dalam masjid Madinah. Ketika itu tampak dua orang yang berpenampilan bersih dan rupa yang tampan datang menghampiri. Mereka memberi Salaam. “Dari mana kalian berasal?” tanya Nabi. "Kami berasal dari masa yang sudah lama berlalu,” jawab mereka. “Sudah lama kami menyembah Allah dan kami telah mendengar untaian kata-kata yang lebih indah dari segala kata yang pernah ada. Dari seluruh Kitab Allah yang ada, untaian kata-kata ini disebutkan sebagai yang terindah, dan untaian kata-kata ini hanya akan muncul di akhir zaman, di dalam Kitab yang paling akhir muncul (yakni Al Qur’an Karim, red.).  Jadi kami kemudian beribadah selama seribu tahun hingga Allah bertanya kepada kami berdua karunia apa yang bisa diberikan-NYA kepada kami.  Kami memohon agar bisa mendengar untaian kata-kata indah itu, yakni surah Al-Faatihah.”  Allah tidak menjawab mereka. Lalu mereka berdua kembali berdoa selama seribu tahun.  Baru Al

Ijazah

 

MEMAHAMI KEADILAN ALLAH*

 ​🇮​🇵​🇳 *♻️🍁I͞k͞a͞t͞a͞n͞ P͞e͞c͞i͞n͞t͞a͞ N͞a͞b͞i͞♻️🍁* *📚السلام عليكم ورحمةالله وبركاته.*      *✶✶✶࿐ཽ༵﷽࿐༵*   ┊┊┊           * Ketika Nabi Musa as. bermunajat di bukit Thursina , ia berdoa ; _"Ya Allah ...Engkau Maha Adil, tunjukkanlah keadilanMu ... "_ Allah pun menjawab ; _"Hai Musa ... Jika Aku menampakkan keadilanKu padamu , engkau tidak akan sabar dan tergesa gesa menyalahkanKu."_ Lalu Musa menjawab : _"Dengan taufikMu, aku akan sabar menerima dan menyaksikan keadilanMu . "_ Allah megijabah permintaan Musa, kemudian berfirman : _"Pergilah engkau ke sebuah mata air, bersembunyilah di dekatnya dan saksikan apa yang akan terjadi... "_ Musa pun pergi ke mata air yang di maksud.  Tak lama kemudian, datanglah seorang penunggang kuda, lalu turun untuk minum air. Saat itu si penunggang kuda sedang membawa sekantong uang. Dengan tergesa gesa, ia pergi sehingga lupa membawa kantong uangnya. Tak lama kemudian, datanglah seorang anak kecil untuk menga

SEMUT HEBAT PENGGALI SEMANGAT*

 .⃟ꓸ᭄ꦿ⃔🌻⁾𝕬𝖑𝖋𝖎𝖞𝖆𝖍 𝕬𝖑 𝕶𝖆𝖋𝖋🌻.⃟ꓸ᭄ꦿ⃔⁾ 🌹●○ .•°``°•.¸🌹.•°``°•.●○🌹 🕊𝕸𝖆𝖏𝖊𝖑𝖎𝖘 𝕻𝖊𝖈𝖎𝖓𝖙𝖆 𝕽𝖆𝖘𝖚𝖑🕊 🌹●○•°~  ° •.¸¸🌹.•° *🌹 *اَلسّٰلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّٰهِ وَ بَرَكَاتُهُ* 🧺⃕͜ꦿ𖡜ོꞋꞌ🥀🧺⃕͜ꦿ𖡜ོꞋꞌ🥀 * 🐜🐜🐜🐜🐜 Suatu hari, sekelompok semut  berjalan melewati hutan. Diantara jalan yang mereka lewati, rupanya terdapat genangan air yang cukup besar. Dan genangan air itu menenggelamkan dua diantara sekelompok semut tersebut. Kedua semut itu jatuh dan tidak tahu bagaimana cara berenang. Mereka hanya berteriak dan berusaha sekuat tenaga untuk bisa menyentuh daratan. Genangan air itu rupanya cukup besar, sehingga setiap kali dua semut nyaris berhasil gelombang air seakan membuat mereka kembali menjauh dari daratan yang dituju. Melihat hal ini, sekelompok semut lainnya akhirnya berkata, “Hai, genangan air itu tidak akan bisa membuatmu kembali. Usahamu hanya akan sia-sia. Kamu akan mati disana.” Namun kedua semut itu mengabaikan komentar dari teman-teman sekelo

kisah

 

seekor burung

 *✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ 🌹﷽*    ```🖍Ada seekor Burung yang hidup di Padang pasir, sedang sangat sakit, tidak ada bulu, tidak ada makan dan minum, tidak ada tempat tinggal.  🌹Suatu hari seekor Burung Merpati lewat, jadi Burung yang tidak bahagia itu menghentikan Burung Merpati dan bertanya, "Mau pergi kemana?".. Merpati itu menjawab, "Aku akan pergi ke Surga". 🍀Maka Burung yang sakit itu berkata, "Tolong cari tahu, kapan penderitaanku akan berakhir?". Burung Merpati itu berkata, "Tentu, aku akan melakukannya." Dengan mengucapkan selamat tinggal kepada Burung yang sakit, Burung Merpati melanjutkan perjalanannya mencapai Surga dan membagikan pesan Burung yang sakit itu kepada Malaikat di Pintu Surga. 🌾Malaikat itu berkata, "Selama tujuh tahun ke depan hidup Burung tersebut harus menderita seperti itu, tidak ada kebahagiaan sampai saat itu." 🌿Burung Merpati berkata, "Ketika Burung yang sakit mendengar ini, dia pasti berkecil hati. Bisaka

HIDUP INI HANYA ANTARA ASTAGHFIRULLAH DAN ALHAMDULILLAAH

  كان الفقيه التابعي (بكر المزني) رحمه الله يمشي وأمامه رجل يعمل حطاب ويكرر أثناء مشيه ويقول : الحمد لله .. استغفر الله الحمد لله .. استغفر الله. فقال له الفقيه : ألا تجيد غيرها ؟ فقال الحطاب : بلى ، فإني أحفظ القرآن ، وأعلم الكثير ولكن المرء لا يزال يتقلب بين ذنب أو نعمة وأنا أستغفر الله من الذنب وأحمده على النعمة. فقال الفقيه : جهل بكر وعلم الحطاب. Adalah seorang Ahli Fiqh (Faqih) dari kalangan Tabi'in bernama Bakr Al Muzanny RahimahuLLAAH sedang berjalan.. Dan di depannya seorang pengumpul kayu yang sambil berjalan mengulang2 kalimat : AlhamduliLLAAH.. AstaghfiruLLAAH.. AlhamduliLLAAH.. AstaghfiruLLAAH.. Lalu berkata sang Faqih : Tidakkah kamu mempunyai selain dua kalimat itu..? Maka berkata sang penebang kayu : Ada, bahkan saya hafal seluruh Al Qur'an, dan mengetahui berbagai macam doa dan Dzikir.. Tetapi bukankah manusia itu hanya berjalan antara 2 hal saja, yaitu antara dosa yang dilakukannya dan nikmat yang diterimanya, maka saya ingin terus memohon ampun atas dosa saya

Peranan seorang ayah adalah untuk menegur anak anak bila dia buat salah

 Ruginya kalau kita tak tegur anak anak kita. 1 - Sesungguhnya anak lebih mudah dengar kata-kata ayah berbanding ibu. Ibu marah setiap hari pun, anak tak dengar tapi ayah kata sepatah saja terus menusuk ke jiwanya. 2 - Sesungguhnya anak lebih takut dan segan bila ayah marah. Ibu kalau marah, anak bisa  ketawa lagi tapi kalau ayah yang marah semua kecut diam. 3 - Sesungguhnya anak lebih menunggu pujian dan teguran dari ayahnya berbanding ibu. Pujian dari ayah memberi rasa Gratification ( kepuasan ) dan teguran ayah memberi rasa Self-Reflection ( muhasabah diri ) 4 - Sesungguhnya anak lebih cepat mengikut gaya ayah berbanding gaya ibu. Ini fitrah kanak-kanak, apa yang ayah buat anak cepat ikut. Maka jadilah contoh teladan yang terbaik  buat anak anakmu. 5 - Sesungguhnya dalam hati setiap anak ayah adalah hero sejati mereka, hanya ayah yang boleh berikan anak rasa selamat, rasa secure dan rasa diri dia berharga ( self-esteem ) 6 - Sesungguhnya anak lebih risau kalau ayah nampak kesalahan

Obrolan guru dan murid ⠀

  ⠀ Guru : Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya. Murid : Ya Guru. Tidak berapa lama, si murid sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya beserta sendok kecil. Guru : Cobalah kamu rasakan kopimu , bagaimana rasa kopimu? Murid : Guru, rasanya sangat pahit sekali. Guru : Tuangkanlah sesendok gula, aduklah, bagaimana rasanya? Murid : Rasa pahitnya sudah mulai berkurang guru. Guru : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya? Murid : Rasa pahitnya sudah berkurang banyak guru. Guru : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya? Murid : Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa guru. Guru : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya? Murid : Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis guru. Guru : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya? Murid : sangat manis sekali guru. Guru :

DIALOG ANTARA, PEMABUK DENGAN SULTAN AULIA SYEKH ABDUL QODIR AL JAELANI

 JANGAN BANGGA DULU KETIKA KITA TELAH MEMILIKI ILMU AGAMA & TELAH BERAMAL DENGAN ISTIQOMAH  ۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞ Suatu ketika Sultonul Auliya' Syekh Abdul Qodir Jaelani Ra. bersama murid muridnya berpapasan dengan seorang pemabuk yang sudah mabuk berat. Bertanyalah pemabuk itu dengan 3 pertanyaan kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani : 1. Yaa syekh apakah ALLAH SWT mampu merubah pemabuk sepertiku menjadi ahli ta'at? Syekh Abdul Qodir Jaelani menjawabnya : Pasti Mampu. 2. Apakah ALLAH SWT mampu merubah ahli ma'siat sepertiku menjadi ahli ta'at setingkat dirimu?? Sangat mampu, jawab Syekh Abdul Qodir Jaelani. 3. Apakah ALLAH SWT mampu merubah dirimu menjadi ahli ma'siat sepertiku..??? Tanpa menjawab pertanyaan tersebut, Seketika itu Syekh Abdul Qodir Jaelani MENANGIS dan Tersungkur, Bersujud kepada ALLAH SWT. Murid-murid syekh Abdul Qodir Jaelani kebingungan dan bertanya, ada apa wahai Tuan Syekh..?? Betul sekali

Keajaiban kecintaan kepada Al-Qur'an

 Kisah Nyata telah disampaikan di pengajian rutin Sabtu  pagi di al musyarofah jakarta. sabtu 18 Desemsber 2021   Suatu ketika Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani bercerita; dulu ada orang tua di Turki yang kesukaannya adalah membaca Al-Qur'an. Dari masa muda memang dia sangat suka  membaca Qur'an sampai di masa tuanya. Namun ketika dia memasuki usia tua, dia mengalami kesulitan membaca karena kemampuan matanya sudah tidak seperti dulu lagi. Lalu ia pun terlintas satu idea untuk menulis Al-Qur'an dengan tangannya sendiri dan ingin menulis dengan huruf agak besar sesuai dengan yang dia inginkan, supaya ia boleh membaca Al-Qur'an dengan jelas tanpa kesulitan sedikitpun. Akhirnya selesailah Al-Qur'an hasil tulisan tangannya sendiri. Dan setiap hari ia membaca membawa Al-Qur'an itu kemana-mana. Suatu saat ketika dia hendak wafat, ia berpesan kepada anaknya, nanti bila ia wafat maka hendaklah Al Qur'an yang dibuat dengan tulisan tangannya sendiri itu di

B͟A͟T͟A͟L͟ M͟I͟S͟K͟I͟N͟ L͟A͟G͟I͟

 (s͟u͟n͟g͟g͟u͟h͟ s͟e͟d͟e͟k͟a͟h͟ i͟t͟u͟ s͟a͟n͟g͟a͟t͟ a͟m͟p͟u͟h͟) D͟i͟ z͟a͟m͟a͟n͟ N͟a͟b͟i͟ M͟u͟s͟a͟ A͟S͟, a͟d͟a͟ s͟e͟p͟a͟s͟a͟n͟g͟ s͟u͟a͟m͟i͟ i͟s͟t͟r͟i͟ y͟a͟n͟g͟ h͟i͟d͟u͟p͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ p͟e͟n͟u͟h͟ k͟e͟m͟i͟s͟k͟i͟n͟a͟n͟ n͟a͟m͟u͟n͟ m͟e͟r͟e͟k͟a͟ m͟e͟n͟g͟h͟a͟d͟a͟p͟i͟n͟y͟a͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ p͟e͟n͟u͟h͟ k͟e͟s͟a͟b͟a͟r͟a͟n͟. S͟u͟a͟t͟u͟ k͟e͟t͟i͟k͟a͟, t͟a͟t͟k͟a͟l͟a͟ m͟e͟r͟e͟k͟a͟ b͟e͟r͟i͟s͟t͟i͟r͟a͟h͟a͟t͟, s͟a͟n͟g͟ i͟s͟t͟r͟i͟ b͟e͟r͟t͟a͟n͟y͟a͟ k͟e͟p͟a͟d͟a͟ s͟u͟a͟m͟i͟n͟y͟a͟:  "W͟a͟h͟a͟i͟ s͟u͟a͟m͟i͟k͟u͟, b͟u͟k͟a͟n͟k͟a͟h͟ M͟u͟s͟a͟ a͟d͟a͟l͟a͟h͟ s͟e͟o͟r͟a͟n͟g͟ N͟a͟b͟i͟ y͟a͟n͟g͟ b͟i͟s͟a͟ b͟e͟r͟b͟i͟c͟a͟r͟a͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ T͟u͟h͟a͟n͟n͟y͟a͟ (A͟l͟l͟a͟h͟)..?" L͟a͟l͟u͟ s͟a͟n͟g͟ s͟u͟a͟m͟i͟ m͟e͟n͟j͟a͟w͟a͟b͟ :  "Y͟a͟, b͟e͟n͟a͟r͟." S͟a͟n͟g͟ i͟s͟t͟r͟i͟ b͟e͟r͟k͟a͟t͟a͟ l͟a͟g͟i͟:  "K͟e͟n͟a͟p͟a͟ k͟i͟t͟a͟ t͟i͟d͟a͟k͟ p͟e͟r͟g͟i͟ s͟a͟j͟a͟ k͟e͟p͟a͟d͟a͟-n͟y͟a͟ u͟n͟t͟u͟k͟ m͟e͟n͟g͟a͟d͟u͟k͟a͟n͟ k͟o͟n͟d͟i͟s͟i͟ k͟i͟t͟a͟ y͟a͟n͟g͟ p͟e͟n͟u͟h͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ k͟e͟m͟i͟s͟k͟i͟n͟a͟n͟ d͟a͟n͟ m͟e͟m͟i͟n͟t͟a͟n͟y͟a͟ a͟g͟a͟r͟ i͟a͟ b

Kisah Sopir Taksi::*

 *:: Pengemudi taksi dihentikan oleh calon penumpang yang berpakaian kurang layak. Dari penampilannya dapat diduga orang itu orang tidak punya. Wajahnya terlihat kuyu dan letih. "Bapak mau ke mana?" tanya pengemudi taksi itu dengan santun, begitu ia memberhentikan mobil taksinya dan berada di samping orang yang memberhentikannya. "Saya mau pulang ke kampung di daerahTangerang, tetapi saya tidak punya uang untuk membayarnya". "Oh, tidak apa-apa. Silahkan Bapak naik", sambut pengemudi taksi dengan simpati. Pengemudi taksi itu pun mengantarkan orang miskin itu ke alamat yang dituju.  Sesampainya di ujung gang menuju rumah, anak-anak kecil berhamburan menuju mobil taksi. "Ayah dataaaaang.... ayah dataaaaaang", teriak anak-anak itu kegirangan. "Mana makanannya, ayah? Kami sudah tidak tahan menahan lapar" rengek anak-anak kecil itu. "Maaf nak, ayah tidak membawa apa-apa....", ujar orang miskin itu tanpa menyebutkan alasannya.  Ia ti

Burung padang pasir

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.... Ada seekor Burung yang hidup di Padang pasir, sedang sangat sakit, tidak ada bulu, tidak ada makan dan minum, tidak ada tempat tinggal.  Suatu hari seekor Burung Merpati lewat, jadi Burung yang tidak bahagia itu menghentikan Burung Merpati dan bertanya, "Mau pergi kemana?".. Merpati itu menjawab, "Aku akan pergi ke Surga". Maka Burung yang sakit itu berkata, "Tolong cari tahu, kapan penderitaanku akan berakhir?". Burung Merpati itu berkata, "Tentu, aku akan melakukannya." Dengan mengucapkan selamat tinggal kepada Burung yang sakit, Burung Merpati melanjutkan perjalanannya mencapai Surga dan membagikan pesan Burung yang sakit itu kepada Malaikat di Pintu Surga. Malaikat itu berkata, "Selama tujuh tahun ke depan hidup Burung tersebut harus menderita seperti itu, tidak ada kebahagiaan sampai saat itu." Burung Merpati berkata, "Ketika Burung yang sakit mendengar ini, dia pasti b