Langsung ke konten utama

MEMAHAMI KEADILAN ALLAH*

 ​🇮​🇵​🇳

*♻️🍁I͞k͞a͞t͞a͞n͞ P͞e͞c͞i͞n͞t͞a͞ N͞a͞b͞i͞♻️🍁*

*📚السلام عليكم ورحمةالله وبركاته.*

     *✶✶✶࿐ཽ༵﷽࿐༵*   ┊┊┊ 

        


*


Ketika Nabi Musa as. bermunajat di bukit Thursina , ia berdoa ;


_"Ya Allah ...Engkau Maha Adil, tunjukkanlah keadilanMu ... "_


Allah pun menjawab ;

_"Hai Musa ... Jika Aku menampakkan keadilanKu padamu , engkau tidak akan sabar dan tergesa gesa menyalahkanKu."_


Lalu Musa menjawab :

_"Dengan taufikMu, aku akan sabar menerima dan menyaksikan keadilanMu . "_


Allah megijabah permintaan Musa, kemudian berfirman :

_"Pergilah engkau ke sebuah mata air, bersembunyilah di dekatnya dan saksikan apa yang akan terjadi... "_


Musa pun pergi ke mata air yang di maksud. 

Tak lama kemudian, datanglah seorang penunggang kuda, lalu turun untuk minum air. Saat itu si penunggang kuda sedang membawa sekantong uang. Dengan tergesa gesa, ia pergi sehingga lupa membawa kantong uangnya.


Tak lama kemudian, datanglah seorang anak kecil untuk mengambil air. Ia melihat kantong itu lalu bocah itu mengambilnya dan terus pergi. 


Setelah anak itu pergi , datanglah seorang kakek buta. Si kakek buta mengambil air untuk wudhu dan beribadah. 

Selesai beribadah datanglah penunggang kuda tadi yang bermaksud mengambil kantong uangnya, namun ia hanya menemukan Si kakek buta yang sedang berdiri mau beranjak pergi.


_"Wahai kakek tua...kamu pasti mengambil kantongku yang berisi uang !!??"_ bentak si penunggang kuda.


Kagetlah si kakek, lalu berkata :

_"Bagaimana saya bisa mengambil kantong mu, sementara saya ini buta! "_


_"Jangan dusta kamu.!!"_ bentak si penunggang kuda.


Setelah bersitegang, kakek itu pun dibunuhnya. Kemudian penunggang pun menggeledah baju si kakek, namun tidak menemukan apa apa.


Saat melihat kejadian tersebut Nabi Musa protes kepada Allah :


_"Ya Allah... hamba sungguh tidak sabar melihat kejadian ini. Namun hamba yakin Engkau Maha Adil. Mengapa ini bisa terjadi ?"_


Lalu Allah mengutus Malaikat Jibril untuk menjelaskan :


_"Wahai Musa, Allah Maha Mengetahui hal hal ghaib yang tidak engkau ketahui. Anak kecil itu sebenarnya mengambil haknya sendiri._

_Dahulu ayahnya pernah bekerja pada si penunggang kuda, tetapi jerih payahnya tidak dibayarkan. Jumlah yang harus dibayarkan sama persis dengan yang diambil anak itu._ 

_Sementara kakek buta adalah orang yang membunuh ayah anak kecil itu, sebelum ia mengalami kebutaan."_


(Dinukil dari buku: _"Nasihat Al-Ghazali Bagi Penguasa"_)


Betapa pentingnya kita mengenal _(ma'rifah)_ kepada Allah, agar hati kita selalu berprasangka baik padaNya. 

Sering karena keterbatasan, manusia tidak mampu membaca keadilan Allah secara tepat. Manusia menganggap Allah tidak adil karena keputusanNya  dinilai merugikannya.


_"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu"_ 

(QS. Al-Baqarah, 2:216 ) 


Allah Maha Adil dan memberikan sesuatu kepada manusia dengan jalan terbaik menurut perhitunganNya, bukan menurut nafsu atau kepentingan kita.


Jadi tidak ada satu pun ketentuan Allah yang gagal dan buruk. Namun kitalah yang belum mengerti Hakikat kejadian tersebut. 


Subhanallah, Maha kuasa dan maha suci Allah dengan segala perbuatanNya. 


***

Selamat beraktifitas, saudara-riku tercinta...

🙂

*───✒️T͞i͞n͞t͞a͞ h͞a͞t͞i͞ 💚───(⸙ᰰ۪۪᭢*

*#Y͞a͞n͞g͞ t͞e͞r͞i͞n͞d͞a͞h͞ b͞u͞k͞a͞n͞ y͞a͞n͞g͞ m͞e͞n͞y͞a͞m͞p͞a͞i͞k͞a͞n͞ t͞a͞p͞i͞ y͞a͞n͞g͞ m͞a͞m͞p͞u͞ m͞e͞n͞g͞a͞m͞a͞l͞k͞a͞n͞n͞y͞a͞..*

*#J͞a͞g͞a͞ h͞a͞t͞i͞ d͞a͞l͞a͞m͞ k͞e͞t͞a͞a͞t͞a͞n͞ i͞s͞t͞i͞g͞h͞f͞a͞r͞,d͞z͞i͞k͞i͞r͞,s͞h͞o͞l͞a͞w͞a͞t͞ t͞a͞n͞p͞a͞ b͞a͞t͞a͞s͞..*


*۞اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.۞* 

       

*♻️🍁۪۪۪۫ ۪۪۫ ۪۪۪✍️ 🧕🏻Butiran Air Mata💧~IPN~🇮🇩*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat