Langsung ke konten utama

HIDUP INI HANYA ANTARA ASTAGHFIRULLAH DAN ALHAMDULILLAAH

 


كان الفقيه التابعي (بكر المزني) رحمه الله يمشي وأمامه رجل يعمل حطاب ويكرر أثناء مشيه ويقول : الحمد لله .. استغفر الله الحمد لله .. استغفر الله.


فقال له الفقيه : ألا تجيد غيرها ؟


فقال الحطاب : بلى ، فإني أحفظ القرآن ، وأعلم الكثير ولكن المرء لا يزال يتقلب بين ذنب أو نعمة وأنا أستغفر الله من الذنب وأحمده على النعمة.


فقال الفقيه : جهل بكر وعلم الحطاب.


Adalah seorang Ahli Fiqh (Faqih) dari kalangan Tabi'in bernama Bakr Al Muzanny RahimahuLLAAH sedang berjalan..


Dan di depannya seorang pengumpul kayu yang sambil berjalan mengulang2 kalimat : AlhamduliLLAAH.. AstaghfiruLLAAH.. AlhamduliLLAAH.. AstaghfiruLLAAH..


Lalu berkata sang Faqih : Tidakkah kamu mempunyai selain dua kalimat itu..?


Maka berkata sang penebang kayu : Ada, bahkan saya hafal seluruh Al Qur'an, dan mengetahui berbagai macam doa dan Dzikir..


Tetapi bukankah manusia itu hanya berjalan antara 2 hal saja, yaitu antara dosa yang dilakukannya dan nikmat yang diterimanya, maka saya ingin terus memohon ampun atas dosa saya dan bersyukur atas nikmat yang diberikan pada saya..


Maka berkata Sang Faqih : Sungguh jahil (bodoh) Bakr ini dan sungguh alim sang pengumpul kayu itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat