Langsung ke konten utama

Peranan seorang ayah adalah untuk menegur anak anak bila dia buat salah

 Ruginya kalau kita tak tegur anak anak kita.



1 - Sesungguhnya anak lebih mudah dengar kata-kata ayah berbanding ibu. Ibu marah setiap hari pun, anak tak dengar tapi ayah kata sepatah saja terus menusuk ke jiwanya.


2 - Sesungguhnya anak lebih takut dan segan bila ayah marah. Ibu kalau marah, anak bisa  ketawa lagi tapi kalau ayah yang marah semua kecut diam.


3 - Sesungguhnya anak lebih menunggu pujian dan teguran dari ayahnya berbanding ibu. Pujian dari ayah memberi rasa Gratification ( kepuasan ) dan teguran ayah memberi rasa Self-Reflection ( muhasabah diri )


4 - Sesungguhnya anak lebih cepat mengikut gaya ayah berbanding gaya ibu. Ini fitrah kanak-kanak, apa yang ayah buat anak cepat ikut. Maka jadilah contoh teladan yang terbaik  buat anak anakmu.


5 - Sesungguhnya dalam hati setiap anak ayah adalah hero sejati mereka, hanya ayah yang boleh berikan anak rasa selamat, rasa secure dan rasa diri dia berharga ( self-esteem )


6 - Sesungguhnya anak lebih risau kalau ayah nampak kesalahan dia berbanding ibu. Ini karena di mata anak, dia mau kelihatan sempurna di depan ayahnya.


7 - Sesungguhnya di kala anak bertemu dengan kawan-kawannya, mereka selalu cerita dan membanding-banding kehebatan ayah masing masing. Kerana ayah adalah simbol kebanggaan setiap anak.


Ruginya kalau kita absen soal mendidik dan memperbaiki anak pada pasangan semata-mata, sedangkan ini tanggungjawab kita bersama.


Positif dampak adanya ayah yang rajin menegur,


- anak lebih baik tingkahlakunya ( PQ )

- anak lebih stabil emosinya ( EQ )

- anak lebih cerdik kognitif jugdement ( IQ )

- anak lebih tinggi harga dirinya ( SQ )


Kita saling melengkapi. Pasangan kita tugasnya sebagai guru kasih sayang, tugas kita pula sebagai guru tarbiah anak anak.


Jangan cuek, tegur untuk memperbaiki


~ Mohd Fhais Salim ~


#Hakikat_KakRizal 

#CantikQ 

#KamuPenyeimbang 

#perananAyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat