Langsung ke konten utama

seekor burung

 *✰⁞ᮬ᭄ ཻུ۪۪۪۫ ֯͜ 🌹﷽*

  

```🖍Ada seekor Burung yang hidup di Padang pasir, sedang sangat sakit, tidak ada bulu, tidak ada makan dan minum, tidak ada tempat tinggal. 


🌹Suatu hari seekor Burung Merpati lewat, jadi Burung yang tidak bahagia itu menghentikan Burung Merpati dan bertanya, "Mau pergi kemana?".. Merpati itu menjawab, "Aku akan pergi ke Surga".


🍀Maka Burung yang sakit itu berkata, "Tolong cari tahu, kapan penderitaanku akan berakhir?". Burung Merpati itu berkata, "Tentu, aku akan melakukannya." Dengan mengucapkan selamat tinggal kepada Burung yang sakit, Burung Merpati melanjutkan perjalanannya mencapai Surga dan membagikan pesan Burung yang sakit itu kepada Malaikat di Pintu Surga.


🌾Malaikat itu berkata, "Selama tujuh tahun ke depan hidup Burung tersebut harus menderita seperti itu, tidak ada kebahagiaan sampai saat itu."


🌿Burung Merpati berkata, "Ketika Burung yang sakit mendengar ini, dia pasti berkecil hati. Bisakah Anda menyarankan solusi apa pun untuk ini."


🌾Sang Malaikat menjawab, “Katakan padanya untuk selalu mendoakan ini, *_Alhamdulillah Ala Kulli Haal_*"


☘️Burung Merpati itu bertemu dengan Burung yang sakit lagi & menyampaikan pesan Malaikat itu kepadanya.


🎋Setelah tujuh hari, Merpati itu lewat lagi, dia melihat Burung yang sakit itu sangat senang, bulunya tumbuh di tubuhnya, tanaman kecil tumbuh di daerah gurun, kolam kecil air juga ada di sana, Burung itu bernyanyi dan menari riang. Merpati itu tercengang. Malaikat telah mengatakan bahwa tidak akan ada kebahagiaan bagi Burung itu selama tujuh tahun ke depan. 

Melihat keadaan ini, Burung Merpati pergi mengunjungi Malaikat di Gerbang Surga.```


🕊Burung Merpati itu mengajukan pertanyaannya kepada Malaikat. 

Sang Malaikat menjawab, "Ya memang benar tidak ada kebahagiaan untuk Burung itu selama tujuh tahun, tetapi karena Burung itu selalu mengucapkan, _*"ALHAMDULILLAH ALA KULLI HAAL"*_ dalam setiap situasi maka hidupnya berubah.


Ketika Burung itu jatuh di atas pasir panas dia berkata, _*"ALHAMDULILLAH ALA KULLI HAAL"*_


Ketika tidak bisa terbang dia berkata, _*"ALHAMDULILLAH ALA KULLI HAAL."*_


Ketika haus dan tidak ada air di sekitar, dia berkata, _*"ALHAMDULILLAH ALA KULLI HAAL"*_


Apapun situasinya, Burung itu terus mengulang, _*"ALHAMDULILLAH ALA KULLI HAAL"*_ dan karena itu tujuh tahun dihapuskan dalam tujuh hari.


```🌾Ketika saya mendengar cerita ini, saya merasakan perubahan besar dalam cara saya Merasakan, Berpikir, Menerima & Melihat Kehidupan```.


Saya mengadopsi kalimat ini dalam hidup saya... APA PUN situasi yang saya hadapi, saya mulai mengucapkan ini _*"ALHAMDULILLAH ALA KULLI HAAL"*_


```🌿Ini membantu saya mengubah pandangan saya dari apa yang saya tidak punyai, apa yang saya miliki dalam hidup saya.```


Contohnya: jika sakit kepala, saya ucapkan _*"ALHAMDULILLAH ALA KULLI HAAL"*_.... *TERIMA KASIH* atas tubuh saya yang lain, yang baik² saja, yang sehat, dan saya perhatikan bahwa sakit kepala itu tidak mengganggu saya sama sekali.


```🍀Dengan cara yang sama saya mulai gunakan kalimat ini dalam hubungan saya (baik Keluarga, Teman, Tetangga, Kolega) Keuangan, Kehidupan Sosial, Bisnis dan semua hal yang dapat saya ceritakan. 

Saya berbagi cerita ini dengan semua orang yang saya hubungi, dan itu membawa perubahan besar dalam perilaku mereka juga.


🌵Kalimat sederhana ini benar² memiliki dampak yang mendalam pada hidup saya, saya mulai merasakan betapa beruntungnya saya, betapa bahagianya saya, betapa hidup adalah baik.

 

🌴Mari kita ulangi kalimat ini secara terus menerus untuk mengalami pergeseran dalam hidup kita.


🍃Jadi bersyukurlah dalam segala hal dan lihatlah perubahan mulai terjadi dalam diri  Kita.

Ada KUASA dalam BERSYUKUR.```


INGAT ‼️

*_ALHAMDULILLAH ALA KULLI HAAL_*


*Terimakasih ya Allah atas segalanya...*


```🎋Bila tulisan ini dirasa bermanfaat, bantu share ya. Semoga Jadi Amal Kebaikan Bagi yg Menulis dan Yg Menyebarkannya```

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat