Langsung ke konten utama

CERITA  MOTIVASI: ORANG CERDAS

 


 بِسْـــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم


Suatu Hari Seorang musafir lewat di suatu kampung, ia melihat penduduk kampung lagi berkumpul ramai sekali.


Mereka sepertinya lagi mengadakan musyawarah besar.


Setelah mencari tahu, ternyata penduduk kampung itu lagi membicarakan siapa yang Bersedia mau menjadi ketua kampung.


Ia menjadi heran, kenapa orang-orang ini justru mencari siapa yang mau menjadi pemimpin, karena menurut kebiasaan, orang malah rebutan untuk jadi pemimpin.


Rupanya ada suatu tradisi aneh di kampung itu. Setiap seorang pemimpin Yang Telah selesai menjalankan tugas, ia akan dibuang ke suatu tempat yang sangat berbahaya.


Di padang pasir yang dipenuhi binatang buas dan berbisa.

Setiap orang yang masuk ke sana mustahil bisa keluar lagi dengan selamat.


Setelah berpikir sejenak ia menawarkan diri untuk jadi pemimpin di kampung itu.


Tentu saja penduduk kampung menjadi heran sekaligus senang. Dengan penuh yakin ia menanda tangani perjanjian untuk menjadi pemimpin dan siap dibuang setelah 10 tahun menjalankan tugas.


Namun musafir ini ternyata seorang yang sangat cerdas.


Pantas sekali ia berani menawarkan diri jadi pemimpin negeri itu.


Di tahun pertama dan kedua ia mengumpulkan dana yang sangat besar.


Pada tahun ketiga,

ia menugaskan orang untuk membuat jalan ke padang pasir tempat yang akan dijadikan tempat pembuangannya.


Tahun keempat ,

ia membersihkan tempat itu dari binatang buas dan berbisa.


Tahun kelima,

ia memerintahkan orang untuk mengalirkan air dan menanaminya dengan berbagai macam tumbuh-tumbuhan.


Tahun keenam sampai kedelapan,

ia menyulap daerah itu menjadi kota yang sangat megah dan membuat istana yang indah untuk tempat ia ketika dibuang nanti.


Akhirnya pada tahun kesembilan.ia justru merindukan jabatannya segera berakhir, karena ia tidak sabaran lagi untuk menempati rumah masa depannya.


*Itulah gambaran dunia dan akhirat bagi orang yang sadar.*


Ada orang yang merasa cemas akan kematian karena ia membiarkan rumah masa depannya dipenuhi binatang buas dan berbisa. 

Rumahnya hancur berantakan, bahkan dipenuhi api.


Tapi bila kita persiapkan dengan segala amal shaleh, justru akan membuat kerinduan untuk segera menuju ke sana.


Ia malah merasa asing dan tidak betah di dunia yang fana ini, karena berharap segera menempati kampung nan indah di seberang sana.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” 

(HR. Ibnu Majah no. 4259)


Orang yang cerdas adalah orang yang mempersiapkan diri untuk kehidupan akherat yang tiada berakhir.


Dan orang yang teramat bodoh adalah orang yang mengorbankan kehidupan yang abadi demi kesenangan di dunia yang hanya sekejap.


Jadilah orang yang cerdas!

Manfaatkan hari ini untuk menyiapkan sesuatu yang lebih baik buat di sana.


Semoga kita bisa menjadi musafir yang cerdas itu.


۞ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ ْعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ‎ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ ۞

𝒜𝓁𝓁𝒶𝒽𝓊𝓂𝓂𝒶 𝒮𝒽ℴ𝓁𝓁𝒾 𝒶𝓁𝒶𝒶 𝒮𝒶𝓎𝓎𝒾𝒹𝒾𝓃𝒶 ℳ𝓊𝒽𝒶𝓂𝓂𝒶𝒹

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat