Kamis, 20 Jul 2023 05:00 WIB
Ilustrasi Ashabul Qaryah, tentang kaum yang enggan beriman kepada Allah SWT dan utusan-Nya. Foto: Getty Images/iStockphoto/EP-stock
Jakarta - Kisah Ashabul Qaryah merupakan satu dari sekian banyak kisah yang diabadikan dalam Al-Qur'an. Kisah tentang kaum yang enggan beriman ini termaktub dalam surah Yasin.
Dikutip dari buku 13 Kaum yang Binasa tulisan Sahrulazmi Sidek, dijelaskan bahwa Ashabul Qaryah mengacu pada penduduk sebuah kampung. Secara harfiah, kata "qaryah" berarti kampung. Namun, dalam konteks Al-Qur'an, istilah "kampung" sering kali merujuk pada sebuah kota atau perkotaan, dan dapat pula diterjemahkan sebagai sebuah negara.
Baca juga:
Kisah Anjing Ashabul Kahfi, Jaga Tuannya di Depan Gua Selama 309 Tahun
Siapa Ashabul Qaryah?
Menurut para ahli tafsir, Ashabul Qaryah mengacu pada penduduk Anthakiyah. Ini merupakan pandangan yang dikenal dan disampaikan oleh banyak ulama salaf dan khalaf, yang mengidentifikasi negeri yang dimaksud sebagai Anthakiyah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menyebut bahwa penduduk suatu negeri dalam kisah Ashabul Qaryah ini bukanlah negeri Anthakiyah. Syaikh Muhammad Al-Utsaimin juga menyebut bahwa daerah Anthakiyah tidak pernah dihancurkan dan penduduknya tidak kena azab. Wallahu a'lam.
Kisah Ashabul Qaryah ini diceritakan dalam surah Yasin ayat 13-19. Allah SWT berfirman,
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ ١٣
Artinya: Buatlah suatu perumpamaan bagi mereka (kaum kafir Makkah), yaitu penduduk suatu negeri, ketika para utusan datang kepada mereka, (QS Yasin: 13)
اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَ ١٤
Artinya: (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya. Kemudian Kami menguatkan dengan (utusan) yang ketiga. Maka, ketiga (utusan itu) berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu." (QS Yasin: 14)
قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَ ١٥
Artinya: Mereka (penduduk negeri) menjawab, "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami. (Allah) Yang Maha Pengasih tidak (pernah) menurunkan sesuatu apa pun. Kamu hanyalah berdusta." (QS Yasin: 15)
قَالُوْا رَبُّنَا يَعْلَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَ ١٦
Artinya: Mereka (para rasul) berkata, "Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami benar-benar para utusan(-Nya) kepadamu. (QS Yasin: 16)
وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ ١٧
Artinya: Adapun kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) yang jelas." (QS Yasin: 17)
قَالُوْٓا اِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْۚ لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهُوْا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌ ١٨
Artinya: Mereka (penduduk negeri) menjawab, "Sesungguhnya kami bernasib malang karenamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami merajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami." (QS Yasin: 18)
قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ ١٩
Artinya: Mereka (para rasul) berkata, "Kemalangan kamu itu (akibat perbuatan) kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan, (lalu kamu menjadi malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas." (QS Yasin: 19)
Lebih lanjut, dijelaskan dalam buku yang sama tulisan Sahrulazmi Sidek, bahwa Allah SWT mengutus tiga rasul kepada Ashabul Qaryah, namun mereka enggan beriman.
Beberapa tindakan kejam yang mereka lakukan antara lain:
1. Mereka mengingkari rasul-rasul yang diutus dengan alasan bahwa rasul-rasul juga manusia seperti mereka.
2. Mereka sangat tidak senang dengan kehadiran ketiga rasul tersebut. Bahkan mereka melampaui batas dengan mengancam untuk menyakiti dan melukai para rasul. Mereka melampaui batas karena enggan menerima kebenaran dan sebenarnya tidak menginginkan kebenaran itu, sebagaimana ditafsirkan oleh Ibnu Katsir.
3. Mereka membunuh seorang lelaki yang beriman dan mengajak mereka kembali kepada Allah SWT.
Diceritakan dalam buku Situs-situs dalam Al Quran karya Syahruddin El-Fikri, akibat dari perbuatan kaum yang mendustakan utusan tersebut, akhirnya Allah SWT menyiksa dan memusnahkannya
Baca artikel detikhikmah, "Kisah Ashabul Qaryah, Kaum yang Dibinasakan karena Enggan Beriman" selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/kisah/d-6829491/kisah-ashabul-qaryah-kaum-yang-dibinasakan-karena-enggan-beriman.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Komentar
Posting Komentar