Langsung ke konten utama

Kisah Jenazah pembeli miras dan selalu mendatangi tempat pelacur setiap malamnya...ok

 •┈┈••✾•◆◆❀◆◆•✾••┈┈•

Musyarofah

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞


#

Ketika ia mati jenazahnya disholati oleh sultan😢


Di dalam buku hariannya Sultan Turki Murad IV mengisahkan, bahwa suatu malam dia merasakan kegalauan yang sangat. Ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan memberitahu apa yg dirasakannya.


Sultan pun mengajak kepala pengawal untuk keluar istana sejenak. Di antara kebiasaan sang Sultan adalah melakukan blusukan di malam hari dengan cara menyamar. Mereka pun pergi, hingga tibalah mereka di sebuah lorong yg sempit.


Tiba², mereka menemukan seorang laki² tergeletak di atas tanah. Sang Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu, ternyata ia telah meninggal. Namun orang² yg lalu lalang di sekitarnya sedikitpun tak memperdulikannya.


Kemudian Sultan memanggil mereka. Orang² tersebut tak menyadari kalo orang tersebut adalah Sultan.


"Mengapa orang ini meninggal tapi tidak ada satupun di antara kalian yg mau mengangkat jenazahnya? tanya Sultan.

Siapa dia? Dimana keluarganya?" tanya Sultan lagi.


Salah seorang di antara orang² itu menjawab, ”orang ini Zindiq, suka menenggak minuman keras dan berzina !"


"Tapi, bukankah ia termasuk umat Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam ? sergah sang Sultan.


Sejenak orang² itu terdiam. Sesaat kemudian, mereka pun bergerak mengangkat jenazah untuk di bawa ke rumahnya.


Melihat suaminya meninggal, sang istri pun menangis. Orang² yang membawa jenazahnya langsung pergi, tinggallah sang Sultan dan kepala pengawalnya.


Dalam tangisnya sang istri berucap pada jenazah suaminya, "Semoga Allah merahmatimu wahai Wali Allah. Aku bersaksi bahwa Engkau termasuk orang yang Sholeh."


Mendengar hal itu, Sultan kaget lalu bertanya, "Bagaimana mungkin dia termasuk Wali Allah, sementara orang² membicarakan tentang keburukan dia begini dan begitu, sampai²  dia meninggalpun mereka tidak memperdulikannya ?"


Sang istri menjawab, "Sudah kuduga pasti akan begini..."

"Setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke toko² minuman keras. Dia membeli minuman keras dari para penjual sejauh yg ia mampu. Kemudian minuman² itu di bawa kerumah lalu di tumpakannya ke dalam toilet, sambil berkata, "Aku telah meringankan dosa kaum muslimin," kisahnya.


Ia kemudian melanjutkan, "Dia juga selalu pergi menemui para pelacur, memberi mereka uang dan berkata, "malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi".


"Kemudia ia pulang kerumah, dan berkata kepadaku,  Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pemuda² Islam"


"Orang² pun hanya menyaksikan bahwa ia selalu membeli khamar dan menemui pelacur, lalu mereka menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan menjadikannya buah bibir.


Suatu kali aku pernah berkata kepada suamiku, “kalau kamu begini terus dan tidak peduli dengan  omongan orang, bisa bisa nanti kalau kamu mati  tidak akan ada kaum muslimin yg akan mau memandikan jenazahmu, mensholatimu dan menguburkan jenazahmu. Ia hanya tertawa dan berkata,     "jangan takut, bila aku mati, aku akan di sholati oleh Sultan nya kaum muslimin, para ulama dan para Wali", tutup sang istri.


Mendengar itu semua... Sultan Murad pun menangis... Ia kemudian berkata, "Benar, Demi Allah... akulah Sultan Murad dan besok pagi kita akan memandikannya, mensholatkannya dan menguburkannya".


Demikianlah, akhirnya prosesi penyelenggaraan jenazah laki² itu di hadiri oleh Sultan, para ulama, para Wali Alla dan seluruh masyarakat.


Sebuah Pelajaran Berharga...


Jangan pernah mengharapkan penilaian manusia, fokus pada perbuatan baik yg kita lakukan, karena yg kita harapkan adalah ridho Allah, bukan ridho manusia..


Jangan pernah menilai orang dari luar atau kulitnya, karena sesungguhnya kulit atau bungkus hanya sebagai penglihatan semu semata..


Semoga bermanfaat 🙏https://www.facebook.com/groups/263617174966261/permalink/673301687331139/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat