Langsung ke konten utama

HATI-HATI DENGAN PRASANGKA, KERANA MATA SERINGKALI MENIPU

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,



.

Kisah Penjahit tua dan Penjual

.

Seorang penjahit tua tinggal di sebuah desa kecil dan selalu menjahit pakaian yang sangat rapi dan indah lalu menjualnya dengan harga yang bagus dan cukup mahal..

.

Suatu hari, seorang lelaki miskin dari desa datang kepadanya dan berkata kepada Penjahit, "Tuan menghasilkan banyak uang dari pekerjaan tuan, tapi mengapa tuan tidak membantu orang miskin di desa..?"

.

Lihatlah penjual daging didesa yang tidak pun banyak uang tapi setiap hari membagikan daging percuma kepada orang miskin.

.

Penjahit itu tidak menghiraukannya dan hanya tersenyum tenang...

.

Orang miskin itu keluar dari kedai penjahit dan mengabarkan kepada penduduk di desa bahwa tukang jahit tua itu kaya tetapi kedekut, sehingga orang-orang desa membencinya...

.

Lalu setelah beberapa waktu, penjahit tua itu jatuh sakit, dan tidak ada pun penduduk desa yang peduli kepadanya, lalu dia meninggal sendirian...

.

Hari-hari berlalu dan orang-orang desa menyadari bahwa si penjual daging tidak lagi membagikan daging percuma kepada orang miskin...

.

Ketika mereka bertanya kepada Penjual daging, lalu dia memberi tahu mereka bahwa si tukang jahit tua itulah yang selama ini memberi saya sejumlah uang setiap bulan untuk sedekah daging percuma kepada orang miskin, setelah dia meninggal, maka berhenti juga sedekahnya.

.

Moral of the story :

.

Orang lain mungkin akan beranggapan atau berfikir buruk tentang Anda, jangan risaukan itu tidak penting.. kerana itu tidak akan menguntungkan Anda, juga tidak akan merugikan Anda. Yang penting adalah apa yang Allah ketahui tentang Anda.

.

Jangan menilai seseorang dari apa yang Anda lihat darinya, kerana dia mungkin memiliki hal-hal baik dalam hidupnya, yg Anda tidak mengetahuinya. Selalulah berprasangka baik kepada orang lain


Aamiin Allahuma Aamiin 🤲 

https://www.facebook.com/groups/2630217790603199/permalink/2832335893724720/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat