Langsung ke konten utama

KISAH PEMUDA DAN SEGELAS SUSU

 


Seorang pemuda mendatangi seorang syekh (ulama) dan bertanya kepadanya : "Aku masih belia, keinginanku banyak. Aku tak bisa menahan diri untuk memandangi perempuan yang lalu lalang di jalan dan di pasar. 

Apa yang harus aku lakukan syekh ?".


Lalu syekh itu memberinya sebuah gelas yang berisi penuh dengan susu. 

Ia menyuruh pemuda itu untuk mengantarkannya ke suatu tempat yang mesti melalui pasar. Dengan syarat susu itu tidak boleh tumpah sedikitpun. 

Di samping itu syekh mengutus salah seorang muridnya untuk mendampingi pemuda itu saat di jalan. Ia ditugaskan memukulnya di hadapan orang banyak apabila ada susu yang tumpah.


Dan kenyataannya, susu itu sampai ke tempat yang dituju tanpa tumpah sedikitpun !


Setelah itu syekh bertanya : “Berapa perempuan yang kamu lihat di sepanjang jalan tadi ?”.


Pemuda itu menjawab : “Syekh, aku tidak melihat sesuatupun di sekitarku. Aku hanya ketakutan akan terkena pukulan dan dipermalukan di depan orang banyak apabila ada susu yang tumpah”.


Syekh berkata : “Begitulah keadaan orang mukmin. Seorang mukmin takut akan murka Allah dan takut akan dipermalukan di hari Kiamat kelak, apabila ia melakukan maksiat".


--------

Satu lagi kisah inspiratif tentang sikap khusyu (bersungguh-sungguh), dan rasa takut akan Murka Allah karena berbuat dosa.


Sumber stlh diedit dari :

http://www.blogofnurjaya.com/2013/01/kisah-pemuda-dan-segelas-susu.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat