Kamis, 26 Mei 2022

Loyalitas Singa to Student.ok




Dahulu kala di Kota Roma, hiduplah seorang budak bernama Androcles yang melarikan diri dari majikannya dan menyembunyikan diri di dalam hutan. Dia berjalan tak tentu arah di hutan tersebut cukup lama, hingga dia merasa kelelahan dan kelaparan serta mulai berputus asa.


Sesaat kemudian, dia mendengar suara seekor singa di dekatnya yang mengaum dengan keras. Androcles yang kelelahan, bangkit dan bergegas untuk pergi karena rasa takutnya kepada singa, tetapi saat dia berjalan menembus semak-semak dia tersandung pada akar pohon dan terjatuh. Ketika dia mencoba untuk bangkit kembali, dia melihat seekor singa yang sangat besar datang ke arahnya, berjalan terpincang-pincang sambil mengangkat satu kakinya ke depan.


Androcles yang malang menjadi putus asa karena dia tidak memiliki kekuatan lagi untuk bangkit dan melarikan diri pada saat sang singa besar berjalan menuju ke arahnya. Ketika hewan besar itu tiba di depannya, Androcles ketakutan setengah mati. Akan tetapi singa tersebut tidak menyerangnya, dan hanya mengeluh serta mendesah sambil menatap Androcles.


Androcles pun melihat bahwa kaki kanan yang dijulurkan oleh sang Singa, berlumuran darah dan bengkak. Androcles mencoba melihat lebih dekat, dan saat itu dia melihat sebuah duri besar tertusuk pada kaki kanan sang Singa. Androcles mengumpulkan keberanian dan menarik keluar duri yang menusuk cakar singa, yang saat itu langsung meraung dengan keras karena kesakitan. Tetapi tidak lama setelah itu, sepertinya sang Singa menjadi lebih lega dan tenang, bahkan sang Singa pun menggosok-gosokkan kepala dan badannya ke Androcles sebagai tanda kasih sayang dan terima kasih.


Apa yang ditakutkan oleh Androcles menjadi sirna, sang Singa bukan hanya tidak memangsa dirinya, tetapi dalam waktu tidak berapa lama, singa tersebut pergi dan kembali sambil membawa rusa muda yang berhasil ditangkapnya ke hadapan Androcles, sehingga Androcles bisa mendapatkan makanan di saat itu.


Untuk beberapa waktu, sang Singa terus membawa hewan hutan yang dimangsanya untuk Androcles yang semakin hari semakin akrab dengan hewan besar tersebut.


Namun suatu hari, sejumlah prajurit memasuki hutan dan menemukan Androcles. Ketika itu, dia ia tidak dapat menjelaskan apa yang dia perbuat di dalam hutan. Para prajurit tersebut menahan Androcles, dan membawanya kembali ke kota di mana dia melarikan diri. Di sanalah tuannya mengenali dia dan membawanya ke depan pihak berwenang. Dia pun dijatuhi hukuman mati karena telah melarikan diri dari majikannya.


Pada zaman tersebut, telah menjadi kebiasaan bagi bangsa Roma untuk memasukkan tahanan yang akan dihukum mati, seperti para pembunuh dan penjahat lainnya, ke dalam suatu arena besar bersama dengan seekor singa, sehingga di saat para penjahat menerima hukuman matinya di arena, masyarakat bisa menonton pertarungan antara mereka dan binatang buas tersebut.


Androcles juga dijatuhi hukuman mati, dan akan tempatkan di arena tarung beserta seekor singa. Pada hari yang telah ditentukan, dia pun ditempatkan di arena sendirian dan hanya berbekal tombak untuk melindungi dirinya dari dari serangan singa yang buas. Kaisar yang berada di barisan kursi untuk kalangan istana, memberikan sinyal untuk melepaskan singa dan memulai pertarungan.


Saat sang Singa keluar dari kandangnya dan mendekati Androcles, apa yang terjadi? Bukannya sang Singa melompat ke atasnya untuk menerkam, tetapi sang Singa malah menunjukkan sikap hormat kepadanya, menggosok-gosokkan kepalanya pada Androcles yang dengan segera membelai kepala sang Singa. Ternyata singa tersebut adalah singa yang pernah bertemu dengan Androcles di dalam hutan.


Kaisar yang terkejut melihat perilaku aneh dari sang Singa, memanggil Androcles untuk datang kepadanya dan bertanya bagaimana hal itu bisa terjadi, sehingga singa yang terkenal ganas, menjadi jinak di hadapan Androcles. Androcles pun menceritakan semua yang telah terjadi terhadapnya kepada sang Kaisar, dan bagaimana singa itu menunjukkan rasa terima kasihnya setelah dia mencabut duri yang menusuk di telapak kakinya.


Sang Kaisar pun mengampuni Androcles dan memerintahkan majikan Androcles untuk membebaskan Androcles dari perbudakan, sementara sang Singa pun dibawa kembali ke hutan untuk dilepaskan sehingga sang Singa bisa menikmati kebebasannya kembali.


_____________√••┈❀🍃💞☕❀┈•••

Apa hikmah yang bisa kita ambil?


Apabila Seekor Binatang Buas seperti Singa yang kelaparan saja membalas budi kepada orang yang telah membantunya, bukankah seharusnya terlebih lagi manusia?


JADILAH ORANG YANG MAMPU MEMBALAS KEBAIKAN DENGAN KEBAIKAN!!! Maka Allah akan melimpahkan kehidupan Anda dengan kebaikan..!



🌸☕~~~~🖋️

Tetesan Air yang Dapat Melubangi Batu_* 

 *_RENUNGAN MALAM_*

        💫🌎✨

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



*_🌴



Kisah ini berawal dari seorang pemuda biasa yang dianggap bodoh dan terbelakang yang memiliki orangtua dengan dukungan luar biasa sehingga ketika orangtuanya terkena wabah dan hampir meninggal, mereka memberikan sebuah wejangan bagi pemuda ini, “Jika kami meninggal, maka tidak ada lagi yang akan mendukungmu, oleh karena itu kamu harus bisa mandiri. Jadilah seperti tetesan air yang mampu melubangi batu, fokuslah pada apa yang kamu kuasai dan kamu akan menjadi seseorang yang disegani banyak orang.”


Pemuda ini kemudian melanjutkan usaha ayahnya sebagai tukang kayu, dan karena sejak kecil ia sudah sering membantu ayahnya dalam menilai kayu, ia memperoleh kemampuan untuk mengenali dan menilai kayu dengan baik.


Suatu hari, seorang yang tua mendatangi pemuda tersebut untuk mencari kayu yang dapat dipahat menjadi patung. Pemuda tersebut dengan cepat memberikan kayu terbaik untuk pahatan.


Siapa sangka, orangtua tersebut nyatanya adalah pemahat terkenal di desa tersebut, dan karena kayu yang diperoleh dari pemuda tersebut sangatlah bagus, ia menjadi langganan yang terus membeli kayu dari sang pemuda.


Lama kelamaan, pemuda tersebut menjadi dekat dengan sang pemahat, dan ia pun memutuskan untuk belajar memahat dari sang pemahat. Namun, saat ia baru akan mulai belajar memahat, sang pemahat memberikan wejangan, “Jika ingin menjadi pemahat terbaik, jadilah seperti tetesan air yang mampu melubangi batu, fokuslah pada apa yang kamu kuasai maka kamu dapat menjadi seorang yang sukses.”


Mendengar nasihat tersebut, pemuda itu menyadari bahwa wejangan dari sang pemahat dan orangtuanya memang menjadi pedoman kesuksesan, dimana walaupun ia adalah seorang yang dulu dianggap bodoh dan terbelakang, dengan fokus dan kerja keras, ia akhirnya menjadi pemahat yang disegani di seluruh dunia.


*-------------------------------------------*


Sebuah kisah yang dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua, yang membuktikan bahwa tidak peduli seberapa kerasnya sebuah batu, tetesan air dapat menaklukannya. Ini merupakan sebuah analogi dimana dunia ini penuh dengan ujian hidup yang begitu kerasnya, namun tetap dapat dikalahkan oleh tekad dan fokus perjuangan yang dilakukan.


*Wallahu A'lam Bissowab*

Rabu, 25 Mei 2022

KISAH NYATA - Sang Miliarder, Merawat Sendiri Istri Selama 25 Tahun

 https://www.facebook.com/100009740344173/posts/1675259929475336/


Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang tokoh di balik kemajuan industri reksadana di Indonesia sekarang ini, juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini. Ia tergolong miliader.


Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan, pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tulisan ini, bukan hendak menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Tetapi, kesehariannya yang luar biasa.


Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja, bahkan sudah mendekati malam. Tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.


Cobaan menerpa, tatkala istrinya melahirkan anak yang ke empat. Tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah, bahkan terasa tidak bertulang. Lidahnya pun sudah tidak bisa digerakkan lagi.


Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia gendong istrinya ke depan TV, agar tidak merasa kesepian. Istrinya sudah tidak dapat bicara, selalu hanya terlihat senyum.


Untunglah kantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya untuk makan siang.


Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yang dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan mata, namun bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan.


Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun.


Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yang masih kuliah. Pada suatu hari…


Saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya – karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing – Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu: Semua anaknya dapat berhasil.


Dengan kalimat yang cukup hati-hati, si anak sulung berkata:


“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak. Bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu,” kata si sulung dengan air mata berlinang.


“Sudah ke empat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibu pun akan mengijinkannya. Kapan bapak menikmati masa tua bapak? Dengan berkorban seperti ini, kami tidak tega melihat bapak, kami berjanji akan merawat ibu sebaik-baiknya secara bergantian,” tambah si melanjutkan permohonannya.


”Anak-anakku… Jika perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi. Tetapi ketahuilah, dengan adanya ibu kalian di sampingku, itu sudah lebih dari cukup. Dia telah melahirkan kalian." Sejenak kerongkongannya tersekat.


"Kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta, tidak satu pun dapat dihargai dengan apa pun. Coba kalian tanya ibumu, apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini?


Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang? Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit?” Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya.


Meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno. Mereka juga menyaksikan butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno, yang dengan pilu menatap mata suami yang sangat dicintainya.


Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta di Jakarta untuk menjadi narasumber. Host mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa? Di saat itulah meledak tangis Pak Suyatno, bersama tamu yang hadir di studio yang kebanyakan kaum perempuan pun tidak sanggup menahan haru.


Pak Suyatno bercerita: “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinan tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian, semua itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, yang sewaktu sehat dia dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya, bukan dengan mata. Dia memberi saya empat anak yang lucu-lucu.


Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama, itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintai dia apa adanya. Jika dia sehat pun, saya belum tentu mau mencari penggantinya, apalagi dia sakit,” katanya sembari berurai air mata.


Setiap malam saya bersujud dan menangis. Saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas saja. Saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya. Cinta saya kepada istri saya, sepenuhnya saya serahkan kepada Allah


Semoga menginspirasi

Senin, 09 Mei 2022

SUDUT PANDANG*


*


Tiga orang buta disuruh menjelaskan bagaimana bentuk gajah ??


Orang pertama :

"Gajah itu Panjang seperti ular"

Ternyata dia memegang ekor gajah.


Orang kedua :

"Gajah itu tinggi besar seperti pohon kelapa"

Ternyata dia memegang kakinya.


Orang ketiga :

"Gajah itu lebar dan tipis"

Ternyata dia hanya memegang telinganya


Mana yg benar ???


Bingung kan ya.. namun bagi anda yg bisa melihat tentu akan memiliki jawaban yg sempurna Krn bisa melihat gajah dari sudut pandangan mana pun.


Dlm kehidupan sehari hari pasti kita akan mendapati seseorang dgn sikap dan perilaku yg berbeda beda. Cara berpakaian yg beda, keinginan yg beda dan gaya hidup yg berbeda. 


Ada diantara kita kadang menilai seseorang dari 1 sudut pandangan saja. Misalnya dia melihat seseorang itu salah, gak sopan, malas dll... 


Sebaiknya kita jangan menilai seseorang dan langsung memvonisnya sesuai yg kita lihat, Krn sesungguhnya kita tdk tahu keadaan sebenarnya. 


Bahkan lbh parahnya kita kadang mudah percaya pada ucapan dan berita dari orang lain tanpa kita cek dan ricek terlebih dahulu, lbh parah lagi lalu kita share berita yg blm pasti kebenarannya itu.


Sebaiknya kita tdk menjust org lain dahulu apalagi dari sisi negatifnya. Selalulah positif thingking pada siapapun, kita tdk tahu seorang pendosa pun bisa jd lbh baik daripada kita yg merasa banyak amal dan kebaikan. Selalu merendah (rendah hati) dan sikap sederhana akan lebih menyelamatkan kita daripada bersikap meremehkan dan merasa diri paling benar (ujub)f


_____________√••┈❀🍃💞☕❀┈•••

Setiap orang punya potensi kebaikan, jika ia berbuat tdk baik atau tdk benar ingatkanlah dan doakan agar saudara kita mendapat hidayah. Krn tdk ada manusia yg luput dari salah dan dosa. Manusia adalah tempat salah dan lupa. Ada potensi benar juga salah. Smg kita Istiqomah dlm kebaikan. Insya Allah


🌸☕~~~🖋️

Kamis, 05 Mei 2022

Kisah Seorang Wanita yang Kematiannya Disambut oleh 70.000 Malaikat ❞

 ՚՚ ִֶָ ⌯ 💐 Some Stories ⌯ ִֶָ ՚՚


❛❛ 

Nusaibah binti Kaab radhiyallahu 'anha.

Yang lebih dikenal dengan Ummu 'Umarah, namanya tercatat dalam tinta emas penuh kemuliaan, bahkan kematiannya pun mengundang ribuan malaikat untuk menyambutnya


Hari itu, Nusaibah sedang ada di dapur. Suaminya, Said sedang beristirahat di kamar tidur. Tiba-tiba diluar terdengar suara gemuruh bagai gunung-gunung batu yang runtuh diluar sana. Nusaibah menebak bahwa itu pasti suara tentara musuh


Nusaibah meninggalkan apa yang sedang ia kerjakan dan segera masuk ke kamar tempat dimana suaminya tidur. Nusaibah berkata ⦂ ❛❛ Suamiku tersayang, aku mendengar pekik suara menuju ke uhud. Mungkin orang-orang kafir telah menyerang ❞


Said pun segera terbangun dan menggunakan pakaian perangnya. Saat ia sedang menyiapkan kuda, Nusaibah memberikan sebuah pedang kepadanya. ❛❛ Suamiku, bawalah pedang ini. Janganlah pulang sebelum menang ❞


Setelah mendengar perkataan dari istrinya itu, tak pernah ada keraguan dalam diri Said untuk pergi ke medan perang. Ia pun langsung terjun ke tengah medan pertempuran. Di sudut yang lain, Rasulullah melihatnya dan tersenyum kepadanya, senyum itu semakin mengobarkan keberanian Said


Sementara itu di rumah, kedua anak Nusaibah, Amar (15 tahun) dan Saad (13 tahun) sedang memperhatikan ibunya dengan pandangan yang cemas. Ketika itu juga, muncul seorang penunggang kuda yang sangat gugup


Penunggang kuda itu berkata ⦂ ❛❛ Ibu, salam dari Rasulullah. Suami ibu, Said baru saja gugur di medan perang. Beliau syahid... ❞, Nusaibah tertunduk sebentar lalu bergumam, ❛❛ Inna lillah... suamiku telah menang perang, terima kasih Ya Allah ❞


Setelah itu Nusaibah pun memanggil Amar. Ia tersenyum kepadanya di tengah tangis yang tertahan, lalu berkata ❛❛ Amar, kau lihat ibu menangis? Ini bukan air mata sedih mendengar ayahmu telah syahid. Aku sedih karena tidak memiliki apa-apa lagi untuk diberikan bagi para pejuang nabi. Maukah engkau melihat ibu bahagia? ❞


Amar mengangguk. ❛❛ Ambillah kuda di kandang dan bawalah tombak. Bertempurlah bersama nabi hingga kaum kafir terhapus ❞, ujarnya lagi. ❛❛ Terima kasih ibu, inilah yang aku tunggu sejak dari tadi. Aku ragu seandainya ibu tidak memberiku peluang kepadaku untuk membela agama Allah ❞, ucap Amar dengan mata yang bersinar


Ia pun segera menaiki kudanya dan mengikuti jejak sang ayah. Di hadapan Rasulullah, ia memperkenalkan diri ❛❛ Ya Rasulullah, aku Amar bin Said. Aku datang untuk menggantikan ayahku yang telah gugur ❞. Rasul pun menjawab sambil memeluknya, ❛❛ Engkau adalah pemuda Islam yang sejati Amar. Allah memberkahimu... ❞


Pertumpahan darah berlangsung hingga petang. Pagi-pagi seorang utusan berangkat dari perkemahan menuju rumah Nusaibah. ❛❛ Ada kabar apakah gerangan? Apakah anakku gugur? ❞, serunya gemetar


Utusan itu menunduk sedih, ❛❛ betul... ❞. Nusaibah bergumam kecil sambil menangis, ❛❛ Inna lillah... ❞. ❛❛ Kau berduka ya ummu Amar? ❞, Nusaibah menggeleng. ❛❛ Tidak aku gembira. Hanya saja aku sedih, siapa lagi yang bisa aku berangkatkan? Saad masih anak-anak ❞


Saad yang berada di samping ibunya pun menyela, ❛❛ Ibu jangan remehkan aku. Jika ibu izinkan, akan aku tunjukkan bahwa aku adalah seorang putra ayah yang gagah dan berani ❞


Nusaibah memandang putranya, ❛❛ Kau tidak takut nak? ❞. Saad menggeleng sambil loncat keatas kudanya. Nusaibah pun dengan besar hati melambaikan tangannya


Di area pertempuran, pemuda berusia 13 tahun itu benar-benar menunjukkan kemampuannya, ia telah banyak menghempaskan nyawa orang kafir. Hingga akhirnya tibalah saat dimana sebilah anak panah menancap di dadanya. Saad tersungkur mencium bumi dan menyerukan ❛❛ Allahuakbar... ❞


Rasulullah pun kembali memberangkatkan utusan ke rumah Nusaibah. Mendengar berita itu, Nusaibah berkata ❛❛ hai utusan ❞, ujarnya. ❛❛ Kau saksikan sendiri, aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Hanya tersisa diriku yang tua ini. Untuk itu, izinkanlah aku ikut bersamamu ke medan perang ❞


❛❛ Tapi engkau wanita, ya ibu... ❞, ❛❛ Engkau meremehkan aku karena aku wanita? Apakah wanita tidak ingin pula masuk surga melalui jihad? ❞. Nusaibah tidak menunggu jawaban dari utusan tersebut. Ia bergegas menghadap Rasulullah dengan mengendarai kuda yang ada


Tiba disana, Rasululllah mendengarkan perkataan Nusaibah. Lalu beliau berkata dengan senyum, ❛❛ Nusaibah yang dimuliakan Allah. Belum masanya wanita mengangkat senjata. Untuk sementara kumpulkan saja obat-obatan dan rawatlah yang luka-luka. Pahalanya sama dengan yang bertempur ❞


Nusaibah pun segera menenteng obat-obatan dan berangkat ke pasukan yang sedang bertempur. Dirawat olehnya mereka yang luka-luka. Sampai pada suatu saat, ketika ia sedang menunduk dan memberi minum seorang prajurit, tiba-tiba rambutnya terkena percikan darah. Nusaiba menoleh, ternyata seorang tentara Islam telah tewas oleh senjata orang kafir


Nusaibah sangat marah menyaksikan kekejaman ini. Apalagi ketika ia melihat Rasulullah jatuh dari kudanya akibat keningnya terserempet oleh anak panah musuh. Nusaibah tidak dapat menahan diri lagi menyaksikan semua hal itu


Ia pun bangkit dengan gagah dan berani. Diambilnya pedang prajurit yang tewas dan dinaiki kudanya. Bagaikan singa betina, ia mengamuk. Tentu banyak musuh yang berlari menghindarinya dan puluhan jiwa orang kafir pun tumbang


Hingga ada seseorang kafir yang mengendap dari belakang dan menebas putus lengan kirinya. Nusaibah akhirnya terjatuh dan terinjak-injak oleh kuda. Peperangan terus berjalan, medan pertempuran makin menjauh dan tubuh Nusaibah tinggal sendirian


Tiba-tiba Ibnu Ma'sud menunggang kudanya menuju ke arah Nusaibah. Dipercikkannya air ke muka itu. ❛❛ Istri Said kah engkau? ❞. Nusaibah memperhatikan penolongnya, lalu bertanya ⦂ ❛❛ Bagaimana dengan Rasulullah? Selamatkah baginda? ❞. ❛❛ Baginda Rasulullah tidak kurang suatu apapun... ❞. ❛❛ Engkau Ibnu Ma'sud bukan? Pinjamkan kuda dan senjatamu kepadaku... ❞. ❛❛ Tapi engkau masih terluka parah Nusaibah... ❞. ❛❛ Engkau mau menghalangi aku untuk membela Rasulullah? ❞


Ibnu Ma'sud pun terpaksa menyerahkan kuda dan senjatanya. Dengan susah payah, Nusaibah menaiki kuda itu dan mendekati medan pertempuran. Banyak musuh yang berhasil ditaklukkannya, namun karena tangannya sudah buntung, akhirnya tak lama juga lehernya tertebas oleh pedang musuh


Gugurlah wanita perkasa itu ke atas pasir, darahnya membasahi tanah. Tiba-tiba langit berubah menjadi mendung, hitam dan kelabu. Padahal tadinya langit cerah dan terang benderang. Pertempuran akhirnya terhenti sebentar


Rasul kemudian berkata pada para sahabatnya ⦂ ❛❛ Kalian lihat langit tiba-tiba menghitam, bukan? Itu adalah bayangan para malaikat yang beribu-ribu jumlahnya. Mereka berduyun-duyun menyambut arwah Nusaibah, wanita yang perkasa ❞


Chek buku islami menarik lengkap di toko

https://shope.ee/3pi1EfcVNJ


┈••✾•◆❀◆•✾••┈┈••✾•◆❀◆•✾••┈https://www.facebook.com/groups/1016398002204881/permalink/1327137757797569/

KRONOLOGI PEMBUNUHAN HABIL

  Part 1 Awal munculnya kedengkian Setelah pasangan Nabi Adam ‘alaihissalam dan Hawa turun ke bumi, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaruniak...