Langsung ke konten utama

Loyalitas Singa to Student.ok




Dahulu kala di Kota Roma, hiduplah seorang budak bernama Androcles yang melarikan diri dari majikannya dan menyembunyikan diri di dalam hutan. Dia berjalan tak tentu arah di hutan tersebut cukup lama, hingga dia merasa kelelahan dan kelaparan serta mulai berputus asa.


Sesaat kemudian, dia mendengar suara seekor singa di dekatnya yang mengaum dengan keras. Androcles yang kelelahan, bangkit dan bergegas untuk pergi karena rasa takutnya kepada singa, tetapi saat dia berjalan menembus semak-semak dia tersandung pada akar pohon dan terjatuh. Ketika dia mencoba untuk bangkit kembali, dia melihat seekor singa yang sangat besar datang ke arahnya, berjalan terpincang-pincang sambil mengangkat satu kakinya ke depan.


Androcles yang malang menjadi putus asa karena dia tidak memiliki kekuatan lagi untuk bangkit dan melarikan diri pada saat sang singa besar berjalan menuju ke arahnya. Ketika hewan besar itu tiba di depannya, Androcles ketakutan setengah mati. Akan tetapi singa tersebut tidak menyerangnya, dan hanya mengeluh serta mendesah sambil menatap Androcles.


Androcles pun melihat bahwa kaki kanan yang dijulurkan oleh sang Singa, berlumuran darah dan bengkak. Androcles mencoba melihat lebih dekat, dan saat itu dia melihat sebuah duri besar tertusuk pada kaki kanan sang Singa. Androcles mengumpulkan keberanian dan menarik keluar duri yang menusuk cakar singa, yang saat itu langsung meraung dengan keras karena kesakitan. Tetapi tidak lama setelah itu, sepertinya sang Singa menjadi lebih lega dan tenang, bahkan sang Singa pun menggosok-gosokkan kepala dan badannya ke Androcles sebagai tanda kasih sayang dan terima kasih.


Apa yang ditakutkan oleh Androcles menjadi sirna, sang Singa bukan hanya tidak memangsa dirinya, tetapi dalam waktu tidak berapa lama, singa tersebut pergi dan kembali sambil membawa rusa muda yang berhasil ditangkapnya ke hadapan Androcles, sehingga Androcles bisa mendapatkan makanan di saat itu.


Untuk beberapa waktu, sang Singa terus membawa hewan hutan yang dimangsanya untuk Androcles yang semakin hari semakin akrab dengan hewan besar tersebut.


Namun suatu hari, sejumlah prajurit memasuki hutan dan menemukan Androcles. Ketika itu, dia ia tidak dapat menjelaskan apa yang dia perbuat di dalam hutan. Para prajurit tersebut menahan Androcles, dan membawanya kembali ke kota di mana dia melarikan diri. Di sanalah tuannya mengenali dia dan membawanya ke depan pihak berwenang. Dia pun dijatuhi hukuman mati karena telah melarikan diri dari majikannya.


Pada zaman tersebut, telah menjadi kebiasaan bagi bangsa Roma untuk memasukkan tahanan yang akan dihukum mati, seperti para pembunuh dan penjahat lainnya, ke dalam suatu arena besar bersama dengan seekor singa, sehingga di saat para penjahat menerima hukuman matinya di arena, masyarakat bisa menonton pertarungan antara mereka dan binatang buas tersebut.


Androcles juga dijatuhi hukuman mati, dan akan tempatkan di arena tarung beserta seekor singa. Pada hari yang telah ditentukan, dia pun ditempatkan di arena sendirian dan hanya berbekal tombak untuk melindungi dirinya dari dari serangan singa yang buas. Kaisar yang berada di barisan kursi untuk kalangan istana, memberikan sinyal untuk melepaskan singa dan memulai pertarungan.


Saat sang Singa keluar dari kandangnya dan mendekati Androcles, apa yang terjadi? Bukannya sang Singa melompat ke atasnya untuk menerkam, tetapi sang Singa malah menunjukkan sikap hormat kepadanya, menggosok-gosokkan kepalanya pada Androcles yang dengan segera membelai kepala sang Singa. Ternyata singa tersebut adalah singa yang pernah bertemu dengan Androcles di dalam hutan.


Kaisar yang terkejut melihat perilaku aneh dari sang Singa, memanggil Androcles untuk datang kepadanya dan bertanya bagaimana hal itu bisa terjadi, sehingga singa yang terkenal ganas, menjadi jinak di hadapan Androcles. Androcles pun menceritakan semua yang telah terjadi terhadapnya kepada sang Kaisar, dan bagaimana singa itu menunjukkan rasa terima kasihnya setelah dia mencabut duri yang menusuk di telapak kakinya.


Sang Kaisar pun mengampuni Androcles dan memerintahkan majikan Androcles untuk membebaskan Androcles dari perbudakan, sementara sang Singa pun dibawa kembali ke hutan untuk dilepaskan sehingga sang Singa bisa menikmati kebebasannya kembali.


_____________√••┈❀🍃💞☕❀┈•••

Apa hikmah yang bisa kita ambil?


Apabila Seekor Binatang Buas seperti Singa yang kelaparan saja membalas budi kepada orang yang telah membantunya, bukankah seharusnya terlebih lagi manusia?


JADILAH ORANG YANG MAMPU MEMBALAS KEBAIKAN DENGAN KEBAIKAN!!! Maka Allah akan melimpahkan kehidupan Anda dengan kebaikan..!



🌸☕~~~~🖋️

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat