*
Musyarofah
Saat perjalanan bersama murid-muridnya,
mereka berpapasan dengan seorang pemabuk yang sedang mabuk berat.
Tak disangka, pemabuk tersebut menghentikan langkah rombongan Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani dan mengutarakan 3 pertanyaan yg membuat beliau kaget.
*“Wahai Syekh, apakah Allah mampu mengubah pemabuk sepertiku menjadi ahli taat?”*
Syekh Abdul Qadir Al-Jalani menjawabnya:
“Tentu mampu,
Allah Maha Kuasa”
Kemudian si pemabuk bertanya lagi :
*“Apakah Allah mampu mengubah ahli maksiat sepertiku menjadi ahli taat setingkat dirimu?”*
Dengan penuh kasih sayang Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani Menjawabnya :
“Sangat Mampu,
Allah Maha Kuasa Atas segala sesuatu.”
Si pemabuk bertanya kembali :
*“Apakah Allah mampu mengubah dirimu menjadi ahli maksiat sepertiku?”*
Mendengar pertanyaan ke-3, seketika itu Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani menangis tersungkur dan bersujud kepada Allah.
Murid-murid Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani pun penasaran dan kebingungan.
Lalu mereka memberanikan diri untuk bertanya,
“wahai Tuan Syekh, apa gerangan yg membuat mu menangis?"
Kemudian Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani menjawab pertanyaan muridnya dg penuh perhatian dan Hati Tergetar,
*“Betul sekali si pemabuk itu, Pertanyaan terakhir yang menyebabkanku menangis karena takut kepada Allah, Kapan saja Allah mampu mengubah nasib seseorang termasuk diriku.*
Siapa yg bisa menjamin diriku bernasib baik, meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
Pertanyaan itu pula yg mendorongku
untuk bersujud dan berdoa kepada Allah agar tidak menjadikanku merasa aman terhadap rencana Allah.
Semoga Allah memelihara ahlaq-ku, kesehatanku dan menutupi aibku.”
Pelajaran penting yg bisa dipetik dari kisah ini adalah agar kita tidak tertipu dg kedudukan, amal perbuatan dan ilmu yang kita miliki.
Maha Suci Dzat yg mampu mengubah seseorang kapan saja dia kehendaki.
Dalam sujud ketika shalat, senantiasalah kita berdoa
*; يامقلب القلوب ثبت قلبي على دينك*
“Wahai Dzat yg membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu.”
Demikian kisah pertemuan Syekh Abdul Qadir dengan seorang pemabuk, Sekelas beliau saja sangat khawatir dengan dirinya dan tidak pernah bangga dengan maqom kewaliannya.
Bagaimana dengan kita yg belum jelas kedudukannya di sisi Allah😭
*رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ*
“Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami dari Islam setelah Engkau beri hidayah kepada kami.
Limpahkanlah keimanan kepada kami dari sisi-Mu.
Engkau Maha Pemberi rahmat kepada orang-orang mukmin.
Sumber: dikutip dari GRUP WA IPA MGMP JP 1,TNA ABANG,6 APRIL 2022
Komentar
Posting Komentar