Langsung ke konten utama

SIPUT - KATAK - ELANG*

 ε›žε›žπŸ”°ε›žε›žε›ž﷽ ۪۫ε›žε›žε›žπŸ”°ε›žε›ž

             π•Έπ–†π–π–Šπ–‘π–Žπ–˜ π•»π–Šπ–ˆπ–Žπ–“π–™π–† π•½π–†π–˜π–šπ–‘


*Ψ§Ω„Ψ³َّΩ„Ψ§َΩ…ُ ΨΉَΩ„َيْΩƒُΩ…ْ وَΨ±َΨ­ْΩ…َΨ©ُ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ وَΨ¨َΨ±َΩƒَΨ§ΨͺُΩ‡ُ*


*πŸ“—﷽πŸŒΈπŸ•Š️*



 *


Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput:


Katak bertanya:

Tuan Siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?


Siput menjawab: 

Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & bisa melompat ke sana ke mari, tapi saya mesti membawa cangkang yg berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih.


Katak menjawab:

Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing², hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami para katak


Dan seketika, ada seekor Elang besar yg terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang.


Siput baru sadar, ternyata cangkang yg di milikinya bukan merupakan suatu beban... tetapi adalah "kelebihannya


Renungan:

1. Nikmatilah kehidupanmu, 


2. Tidak perlu dibandingkan dgn orang lain. 


3. Keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan.


Rejeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yg banyak bukan pula saat kita di rumah mewah & pergi bermobil.


Karena: 

1. Bukan ke-BAHAGIA-an yg menjadikan kita ber-SYUKUR tetapi,


2. Ber-SYUKUR-lah yg menjadikan kita bahagia


 semoga bermanfaat...

Jazakillahu khayran




~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


*Ψ§َΩ„ّٰΩ„Ω‡ُΩ…َّ Ψ΅َΩ„ِّ ΨΉَΩ„َی Ψ³َيِّΨ―ِΩ†َΨ§ Ω…ُΨ­َΩ…َّΨ―ٍ وَ ΨΉَΩ„َی Ψ§ٓΩ„ِ Ψ³َيِّΨ―ِΩ†َΨ§ Ω…ُΨ­َΩ…َّΨ―ٍ ο·Ί*


❀❀❑ꦽꦷ꧈πŸ‘³‍♀️π•Ώπ–—π–Žπ–˜π–“π–†π–“π–‰π–†π–—❑ꦽꦷ꧈✍🏻❀❀

❀---------------- » «πŸ“Ώ» « ----------------❀

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat