Langsung ke konten utama

JANGAN TERBURU-BURU MENILAI

 Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh 


Semangat Subuh 




Seorang dokter bergegas masuk ke dalam ruang operasi, sesaat ayah dari anak yg akan dioperasi menghampirinya.


“Kenapa lama sekali anda sampai ke sini? Apa anda tidak tahu, nyawa anak saya terancam jika tidak segera dioperasi!” ujarnya.


Dokter tersebut tersenyum, “Maaf, saya sedang tidak di Rumah Sakit ini tadi, tapi saya secepatnya ke sini setelah di telpon pihak Rumah sakit.”


Kemudian ia menuju ruang operasi.


Setelah beberapa jam, ia keluar dengan senyuman di wajahnya, “Syukurlah keadaan anak anda kini stabil.” helanya.


Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tersebut berkata, “Suster akan membantu anda jika ada yg ingin anda tanyakan.”


Selanjutnya Dokter tersebut berlalu.


“Kenapa dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya!” sang ayah berkata kepada suster.


Sambil menunduk dan meneteskan air mata, suster menjawab, “Anak dokter tersebut meninggal dalam kecelakaan kemarin sore, la sedang menguburkan anaknya saat kami menelponnya untuk melakukan operasi pada anak anda. Sekarang anak anda telah selamat, ia bisa kembali berkabung.”


Sambil menanggung malu ayah tersebut terdiam.


JANGANLAH TERBURU-BURU MENILAI SESEORANG.


Maklumilah bahwa tiap jiwa di sekeliling kita juga mungkin sekali menyimpan cerita kehidupan yg tak terbayangkan di benak kita.


Mungkin ada air mata di balik setiap senyuman,

Ada kasih sayang di balik setiap amarah.

Ada pengorbanan di balik setiap ketidakpedulian.

Ada harapan di balik setiap kesakitan.

Ada kekecewaan di balik setiap derai tawa.


Sepatutnya kita menjadi manusia dengan rasa maklum yg semakin luas dan bersyukur dengan apa yg telah diberikan Allah dalam hidup ini.


Ingatlah, kita bukan satu-satunya manusia dengan segudang masalah.

Tersenyumlah, karena senyum mampu membasuh setiap luka.

Maafkanlah, karena maaf mampu menyembuhkan semua rasa.

Bersyukurlah dengan apa pun yg kita miliki.


Itu saja


#MuhasabahBiNafsih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat