Langsung ke konten utama

Pancasila dan orang Madura

 PANCASILA & ORANG MADURA*👌👌👌

Suatu ketika, ada seorang Bapak yang sambil membeli Sate Madura, mencoba Mengetes Nasionalisme-nya Si Penjual Sate


Pembeli : Cak ... Sampeyan Hapal Pancasila?

Penjual : Ya hapal luar kepala saya. 

Masak Pancasila saja nggak hapal..?!


Pembeli : Coba Sebutkan..!

Penjual : 

1. Syahadat 

2. Menegakkan Sholat lima waktu

3. Membayar Zakat

4. Puasa Ramadhon

5. Naik Haji ke Mekkah Madinah


Pembeli : Lho... Itu kan Rukun Islam, Cak, Bukan Pancasila.

Penjual : Lhooo... Sampeyan belum tahu, 

kalo ini sumbernya. 

Rukun Islam itu di atasnya Pancasila.


Pembeli : Maksudnya bagaimana, Cak ?

Penjual : Lhoo... Gimana Sampeyan ini, 

kok malah belum tahu ?.....


1. Orang bisa berkeTuhanan yang Maha Esa itu kalau sudah berSyahadat. Laa ilaha illalloh Muhammadar Rosululloh.


2.  Orang bisa menjadi Manusia yang Adil 

dan Beradab, apabila dia sudah benar-benar Menegakkan Sholat lima waktu.


3. Persatuan Indonesia akan terwujud, 

apabila yang kaya suka membantu yg miskin. Dan itu Zakat namanya. 


4. Para Pejabat itu bisa Memimpin 

dengan Hikmah, Mengutamakan Kepentingan Rakyat, tidak seenaknya sendiri yaitu 

dengan Berpuasa. 

Jadi bisa ikut merasakan 

bagaimana bila rakyatnya lapar.


5. Keadilan Sosial bagi semua Rakyat, 

apabila kita bisa bertemu dan bersatu meskipun dari suku bangsa yang berbeda-beda seperti Orang berHaji di Mekkah. 

***

Pembeli : Ooo jadi gitu ya, Cak. 

Sampeyan kok pinter,


Penjual:

Looo bagimanna sampeyan ini. 

Saya ini meskipun penjual Sate 

kan Orang  Islam. 

Orang Islam ya pasti Pancasilais, 

karena Pancasila itu turunannya Islam.


Allohu Akbar .....

***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat