Langsung ke konten utama

Dari Penggali Kubur Menjadi Ulama, Ini Kisah Karomah Wali

 

nujatimonline

KAROMAH — Syekh Hisyam Al-Burhani, seorang ulama Syria dari kota Damaskus, mengatakan, kisah berikut “adalah kisah nyata. Bukan fiksi seperti dongeng 1001 Malam.”

Suatu hari ada seorang penggali kubur di salah satu kompleks pemakaman masyhur di Damaskus. Pemakaman ini penuh dengan ulama, auliya, serta pahlawan (syuhada). Penggali kubur ini didatangi oleh seorang perempuan. Perempuan itu memintanya untuk menggali kubur.

Tak lama setelah menggali kubur, perempuan itu beserta beberapa pelayat yang tak banyak jumlahnya datang membawa jenazah. Jenazah ini diturunkan ke dalam liang lahat.

Namun tiba-tiba si penggali kubur ini melihat taman surga yang indah. Ia juga melihat dua malaikat membawa jenazah itu pergi dari sempitnya lahat. Seketika ia pingsan saking terkejutnya. Tatkala siuman ia ditanya apa yang menimpanya. Ia menceritakan kejadian itu tapi orang-orang mengira ia terlalu berimajinasi.

Selang beberapa bulan, masih menurut cerita Syekh Hisyam, perempuan itu datang lagi dan meminta ia menggali kubur lagi. Penggali itu pun menggali kuburan lagi. Lalu datanglah si perempuan itu bersama pelayat membawa jenazah.

Ketika jenazah itu diturunkan ke dalam kubur oleh si penggali, seketika terjadi lagi hal yang sama: ia melihat taman surga dan malaikat membawa jenazah itu. Ia pun kembali pingsan.

Ketika siuman ia mengejar perempuan itu dan menanyakan beberapa hal; siapa kedua jenazah itu? Apa yang mereka berdua lakukan sehingga mendapat karamah seperti ini?

Perempuan itu menjawab, “Mereka berdua adalah anakku. Yang pertama adalah seorang santri (thalib ilm), dan yang kedua—yang baru saja meninggal adalah saudaranya yang bekerja sebagai tukang kayu dan menafkahkan hasilnya untuk saudaranya yang seorang santri itu.”

“Kontan saja,” lanjut Syekh Hisyam Al-Burhani, “ia pergi ke Masjid Jami At-Taubah—masjid yang menjadi tempat mengajarku dan leluhurku—ia mendatangi kakekku (atau ayahku?) yang bernama Syekh Said Al-Burhani.”

Masjid Jami At-Taubah adalah masjid yang cukup memiliki sejarah panjang di Damaskus. Dalam sejarahnya Izzuddin b. Abd Salam (sulthanul ulama; pengarang Qawaidul Ahkam) dan Ibnul Jazari (sarjana qiraah, pengarang An-Nasyr dan Muqaddimah Jazariyah) adalah di antara ulama yang pernah menjadi khathib di Jami’ At-Taubah.

“Aku ingin belajar agama,” ujar penggali kubur itu kepada kakek Syekh Hisyam.

“Umurmu sudah hampir 50. Apa yang membuatmu ingin mengaji?”

Lalu si penggali kubur itu menceritakan kisahnya. “Baiklah,” ujar kakek Syekh Hisyam. “Ambil kitab Jurumiyah. Mari mengaji nahwu mulai dari awal.”

Sejak itu si penggali kubur itu mengaji dengan tekun hingga menjadi ulama besar Damaskus. Penggali kubur itu bernama Syekh Abdurrahman Al-Haffar (Haffar berarti tukang gali). Dan memiliki keturunan yang juga menjadi ulama dan pecinta ilmu. Salah satunya adalah Abdur Razaq Al-Haffar.

“Siapapun bisa mendapat derajat yang sama,” ujar Syekh Hisyam menutup ceritanya, “asalkan ia menuntut ilmu secara sungguh dan ikhlas.” Demikian catatan Kholili Kholil. (Red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat