Langsung ke konten utama

KISAH SEORANG PERINDU BAGINDA NABI ﷺ"

 "


Ia adalah org biasa, tak mempunyai banyak ilmu, juga tak memiliki amal ibadah yg istimewa, ia sama seperti kita, ummat Rasulullah yg meski memiliki niat yg kuat untuk beristiqomah dlm meniti jejak Baginda Rasul, tapi apa daya, hawa nafsu dan kelalaian msh sering menjerumuskannya pd lembah lembah dosa..

Ia begitu berharap kelak bisa memandang dari dekat wajah kanjeng nabi, mengecup tangannya, bersimpuh meminta maaf atas dosa dosa yang selama ini ia lakukan. Atas Sunnah dan kewajiban yang selama ini sering ia abaikan..

Setiap malamnya, lelaki itu tak pernah tidur kecuali setelah air matanya mengalir karena rasa rindunya ingin berjumpa dengan Rasulullah.


Hingga suatu malam ia bermimpi... "

 

Dalam mimpi itu, ia merasa seolah berada di Padang Mahsyar, di sana ia melihat kumpulan manusia memenuhi padang mahsyar, mereka saling berdesakan, saling tindih satu sama lain. semuanya terlihat dalam keadaan sangat bingung..

Ketika itu lah tiba tiba barisan para malaikat melintas, lalu lewat pula rombongan Rasulullah ﷺ..

Lelaki itu hanya bisa melihat dari kejauhan dan tidak bisa mendekat kepada Rasulullah karena desakan para malaikat yang menghalangi orang orang untuk bisa mendekat.

Lelaki itu juga tidak bisa mendekat, apalagi berbicara dengan beliau.


Maka ia, dalam mimpi itu, berkata kepada orang yang berada di sebelahnya :

" Jika kelak kamu bertemu dengan Rasulullah maka sampaikan salamku bahwa "aku rindu kepadanya". Dulu di masa hidupku di dunia, aku selalu merindukan Rasulullah

dan jika aku masuk neraka, sampaikan pula kepada Beliau, bahwa aku telah berada di tempat yang layak untukku (neraka), sebagai seorang pendosa"


Tak lama setelah berkata demikian,  Barisan yang melintas tadi tiba tiba berhenti karena Rasulullah berhenti, kemudian beliau berbalik menuju lelaki itu, Rasulullah tersenyum indah lantas berkata:

" Aku tidak akan pernah melupakan orang orang yang merindukanku" ✨


Diceritakan oleh Habib Munzir Al musawwa.


اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما أغلق والخاتم لماسبق ناصرالحق بالحق والهادي الى صراطك المستقيم وعلى اله حق قادره ومقداره العظيم.


Mudah-mudahan Allah Ta'ala memberikan taufiqnya kepada kita semua sehingga kita bisa Istiqomah bershalawat di setiap tempat hingga setiap tarikan nafas kita, dan kita semua dikumpulkan bersama kekasihnya Rasulullah. 


Shallallahu'Alaihi Wasallam


امين يارب العالمين

• • •


https://t.co/n511ZerDin


#rosul #muhammad #mimpi #habib #munzir #Tarim #Hadramaut #Yaman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Orang Kaya Naik Haji yang Menitipkan Uang

Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM   — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.   Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?   Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.   Orang alim itu berkata : “Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu”.   Pada akhir malam, orang kaya itupun

GARAM DAN TELAGA* 

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu. “Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk d

Dialog Waliyullah dengan virus wabah penyakit

Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di tengah jalan mereka bertemu dengan salah seorang waliyullah. Maka terjadilah percakapan singkat antara keduanya. "Mau kemana Kalian....?" Tanya wali tersebut.......!!!!! "Kami diperintah oleh Allah Swt untuk memasuki kota Damasykus". Jawabnya.......!!!! "Seberapa Lama kamu akan tinggal di sana..? Dan kira- kira akan makan seberapa banyak Korban?. Tanya si-wali itu kembali. "Dua tahun lamanya dan menelan sekitar seribu korban meninggal dunia". Jawabnya dengan jelas. Selang dua tahun kemudian, Sang Wali tersebut bertemu kembali dengan segerombolan wabah penyakit ganas tersebut. Seraya berkata : "Mengapa dalam waktu dua tahun kalian memakan korban begitu banyak hingga lima puluh ribu orang....? Bukankah kalian dulu janji korbanya hanya seribu orang meninggal dunia....? " Subanallah sangat