Lezatnya Beribadah itu Tanda Ia Diterima
Jika engkau tidak menikmati lezatnya ibadah, yakinlah bahwa ibadah itu ditolak karena Allah Swt. Maha membalas kebaikan, pasti akan membalasmu dengan lezatnya ibadah. (Ibnu Qayyim Al Jauziah)
Di antara manusia ada yang menjalankan ibadah hanya sekadar gugur kewajiban saja, sehingga ia tidak merasakan ruh dan spirit dari ibadah tersebut. Yang ia rasakan hanya kelelahan saja.
Jika engkau menjadikan ibadah itu sebagai kebutuhan dan tamasya rohani, maka engkau mendapatkan kelezatan di dalamnya.
Seseorang yang merasakan lezatnya ibadah maka ia tidak pernah puas dalam melakukan kebaikan sampai surga yang menjadi cita-citanya tercapai.
Orang beruntung adalah orang yang tidak yakin bahwa amal ibadahnya diterima dan ia juga tidak yakin dosanya diampuni, sehingga Ia terus beramal dan memohon ampun sebagai bekal bertemu dengan Allah nanti.
Sedangkan ciri orang yang celaka adalah mereka yang yakin dosanya diampuni dan amalnya diterima, sehingga membuatnya malas beramal.
Imam Ahmad berkata bahwa orang mukmin itu tidak pernah merasakan tenang sampai ia meletakkan salah satu kakinya di surga.
Judul buku: Jalan Perindu Surga
Penulis: Faisal Kunhi
sumber: dakwah harian senin 5 oktober 2020 pukul 16.35
Komentar
Posting Komentar