Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

Ali Imran (keluarga Imran)

  Mushola al Musyarofah,dalam kajian sabtu pagi,20 Maret 2021 Siapakah Keluarga Imran?  Allah Ta’ala berfirman, إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ ذُرِّيَّةً بَعْضُهَا مِن بَعْضٍ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Quran Ali Imran: 33-34]. Keluarga Imran dinisbatkan kepada seseorang yang bernama Imran bin Matsan bin al-Azar bin al-Yud… bin Sulaiman bin Daud ‘alaihissalam. Nasabnya tersambung hingga ke Nabi Daud ‘alaihissalam. Dalam bahasa Ibrani Imran disebut dengan Imram. Dalam buku-buku Nasrani namanya disebut dengan Yuhaqim. Keluarga Imran adalah turunan (cabang) terakhir orang-orang beriman dari turunan Bani Israil. Namun antara mereka dengan Nabi Ya’qub terpisah beberapa qurun lamanya. An

Cucian Tetangga*

 Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh  Semangat  Subuh  *Cucian Tetangga* Sepasang suami istri muda menempati rumah di sebuah kompleks perumahan.  Suatu pagi sambil sarapan, si istri menatap keluar melalui jendela kaca dan melihat tetangganya sedang menjemur baju.  Lalu si istri berkata kepada suaminya : "lihat Pa.., cuciannya kelihatan kurang bersih ya; sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus." Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun. Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur baju, selalu saja si istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci bajunya. Seminggu berlalu...............         Dipagi yang sama si istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat bersih cemerlang.  Lalu si istri berkata kepada suaminya : "Lihat Pa...., sepertinya dia telah belajar bagaimana cara mencuci dengan benar.  Pagi ini cuc

MAKHLUK PALING HINA :dialog santri dan kyainya

     .اَلسّٰلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّٰهِ وَ بَرَكَاتُهُ ❤️اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ    ✅✅✅ Di sebuah pondok pesantren, terdapat seorang Santri yang tengah menuntut ilmu pada seorang Kyai. Sudah bertahun-tahun lamanya si Santri belajar. Hingga tibalah saat dimana dia akan diperbolehkan pulang untuk mengabdi kepada masyarakat. Sebelum Santri pulang, Kyai memberikan sebuah ujian padanya.  🔸Pak Kyai berkata pada santrinya ; " Sebelum kamu pulang, dalam tiga hari ini, aku ingin meminta kamu mencarikan seorang atau makhluk yang lebih hina dan buruk dari kamu. "  ujar sang Kyai. 🔸Dengan percaya diri Santri menjawab ; " Tiga hari itu terlalu lama Kyai, hari ini saya bisa menemukan banyak orang atau makhluk yang lebih buruk daripada saya ”  Sang Kyai tersenyum seraya mempersilakan muridnya membawa seseorang atau makhluk itu kehadapannya. Santri keluar dari ruangan Kyai dengan semangat, karena menganggap begitu mudah

Kisah Wanita AS, Dulu Benci dan Sebar Kebohongan tentang Islam, Kini Mualaf

  Islampos / Eneng Susanti / 3 jam yang lalu SEORANG mualaf wanita kelahiran Amerika Serikat (AS) berusia 43 tahun mengaku bahwa dulu dirinya adalah orang yang begitu sentimen terhadap islam. “Saya adalah salah satu (orang yang) Islamofobia terbesar di planet ini. Mengapa? Nah, saya lahir dan besar di Amerika. Ketika 9/11 terjadi, saya berusia 23 tahun dan saya belum pernah mendengar tentang Islam atau bahkan kata Muslim,” kata dia dilansir dari laman About Islam pada Ahad (14/3/2021). Dia mengaku ketakutan dengan peristiwa tersebut, dan akhirnya memilih untuk menjadi seorang Kristen. Dia juga mengajak anak-anaknya, yang berusia masing-masing tiga dan enam tahun untuk ikut dalam pilihannya. BACA JUGA: Kisah Perjuangan Mualaf AS: Ibu Merobek Alquranku Di samping itu, dia juga mendukung dengan lantang perang dengan Irak. Padahal, dia bahkan tidak mengetahui di mana letak Timur Tengah, yang ia tahu, itu bisa terjadi di Jerman. “Saya bahkan menyuruh anak-anak saya duduk di pangkuan saya, p

Musa bin Nushair Sang Penakluk Maghrib dan Andalusia

 Musa bin Nushair Sang Penakluk Maghrib dan Andalusia Ikhwati fillah, dalam tulisan ini saya mengajak Anda untuk menyimak biografi singkat Al Imam Al Kabir, Musa bin Nushair Sang Penakluk Andalusia. Pernahkah Anda mendengar tentangnya? Jika belum, marilah kita simak biografi singkatnya sebagai berikut. Dialah Musa bin Nushair yang lahir tahun 19 H.Seorang panglima yang disegani, ahli siasat dan lelaki yang bertekad bulat. Beliaulah yang memimpin armada laut kaum muslimin di zaman Mu’awiyah tahun 27 H untuk menaklukkan Cyprus, dan setelah berhasil menguasainya, beliau membangun berbagai benteng pertahanan di dalamnya. Al-Baghawi menceritakan bahwa Musa menjabat sebagai wali (gubernur) wilayah Afrika pada tahun 79 H, dan berhasil menaklukkan kota-kota dan daerah yang sangat banyak di sana. Beliau juga lah yang berhasil menaklukkan negeri Andalusia, sebuah negeri di wilayah Spanyol yang memiliki banyak kota, desa dan perkebunan. Seiring dengan masuknya Andalusia ke pangkuan Islam, beliau

DIALOG ALLAH DENGAN HAMBANYA*

 * Allah : *"Hambaku, bangunlah ! Lakukan Shalat Malam 11 Rakaat !"* Hamba : *"Illaahi, aku lelah, tidak sanggup rasanya."* Allah : *"Hambaku, lakukan 2 rakaat saja dan 1 rakaat witir saja!"* Hamba : *"Illaahi, aku lelah dan rasanya sulit bagiku untuk bangun di tengah malam."* Allah : *"Hambaku shalat witir saja.."* Hamba : *"Illaahi, hari ini capek sekali, apa tidak ada cara lain?"* Allah : *"Hambaku, Wudhulah sebelum tidur lalu menatap ke langit katakan Ya, Allah......"* Hamba : *"Illaahi, aku sudah ngantuk kalau aku bangun nanti ngantuknya hilang."* Allah : *"hambaku, tayammum saja di tempat tidur mu dan katakan Ya, Allah....."* Hamba : *"Illaahi, udara terasa dingin sekali, aku tak sanggup mengeluarkan tanganku dari dalam selimut."* Allah : *"Hambaku, kalau begitu sebut saja dalam hati ya Allah dan akan kami hitung itu sebagai Shalat malam."* Sampai disini si hamba sudah ti