Jumat, 31 Juli 2020
RENUNGAN KESEHATAN :Cukup 3 Menit Hilangkan Stres
Stres dapat diatasi dengan cara sederhana ini, hanya dengan 3 menit saja
berikut adalah hal yang dapat kamu lakukan saat stres menyerang. Tidak perlu menunggu besok cukup 3 menit stres akan hilang. Simak penjelasan berikut:
1. Minum Teh
Teh dipercaya dapat memberi efek menenangkan dan meningkatkan mood kamu. Jika kamu merasa terbebani akan satu hal, minum secangkir teh dan biarkan pikiran kamu relaks. Biarkan tubuh kamu santai sejenak, hal ini akan membantu kamu terhindar dari stres.
2. Makan Camilan
Suka ngemil? Saat kamu merasa stres, segera cari camilan favorite kamu. Pilih camilan sehat seperti buah dan camilan rendah kalori lainnya. Memilih camilan sehat akan membuat kamu terhindar dari masalah kesehatan seperti berat badan bertambah.
3. Menggerakkan Bahu
Untuk relaks, cobalah untuk menggerakkan bahu kamu. Bergerak akan membuat kamu merasa lebih relaks dan santai. Peregangan otot pada bahu akan membuat otot yang tegang sekitar leher menjadi lebih relaks, sehingga kamu terhindar dari stres.
4. Jalan-jalan
Cukup berjalan di dalam ruangan akan membuat kamu lebih relaks, kamu dapat berjalan dari meja kerja sampai ke kubikel rekan kerja kamu yang lain. Berjalan akan membuat lancar peredaran darah dalam tubuh kamu sehingga membuat kamu lebih fresh.
5. Mengambil Napas Panjang
Menarik napas panjang akan membuat oksigen mengalir dengan cukup pada tubuh sehingga kamu lebih fresh dan bersemangat. Selain itu oksigen yang cukup pada tubuh akan membuat kamu mudah untuk berkonsentrasi.
Dalam hidup jangan terlalu stres, santai saja. Jalani apa yang menjadi tanggung jawab kamu. Boleh saja memiliki target boleh saja, asal jangan lupa untuk memiliki waktu untuk diri kamu sendiri. Tetap semangat.
SUMBER:https://telegram.me/motivasi_alfath
RENUNGAN: BERPUASALAH SEPERTI ULAT, JANGAN SEPERTI PUASANYA ULAR*
🔰🌟🔰*🔰🌟🔰
Secara sunnatullah yang berpuasa sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada orang mukminsaja.
Beberapa jenis makhluk hidup melakukan juga berpuasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya.
Banyak contoh, misalnya puasanya induk ayam yang mengeram sehingga mengubah telur menjadi makhluk baru yang berbeda bentuk yang disebut anak ayam.
Di antara sekian banyak puasa hewan yang dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat taqwa, ialah puasanya ULAR dan puasanya ULAT.
*A. PUASA ULAR*
Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala.
Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus BERPUASA tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah PUASANYA TUNAI, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.
Pelajaran dari puasanya ular :
1. WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
2. NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.
3. MAKANAN ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
4. CARA BERGERAK sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
5. TABIAT dan SIFAT sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
*B. PUASA ULAT*
Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.
Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama KUPU-KUPU.
Pelajaran dari puasanya ulat :
1. WAJAH ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA
2. NAMA ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU-KUPU
3. MAKANAN ulat sesudah puasa berubah MENGISAP MADU
4. CARA BERGERAK ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah TERBANG di awang-awang.
5. TABIAT dan SIFAT berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu PENYERBUKAN BUNGA.
*Kesimpulan :*
Puasa seharusnya mampu menghijrahkan diri kita agar semakin taqwa dan mampu menjadi *khairunnaas anfa'uhum linnaas* (sebaik-baik manusia ialah yang paling memberikan manfaat bagi manusia lainnya).
Selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, semoga lulus menjadi Muttaqin.🙏🏻
SUMBER:https://telegram.me/motivasi_alfath
Secara sunnatullah yang berpuasa sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada orang mukminsaja.
Beberapa jenis makhluk hidup melakukan juga berpuasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya.
Banyak contoh, misalnya puasanya induk ayam yang mengeram sehingga mengubah telur menjadi makhluk baru yang berbeda bentuk yang disebut anak ayam.
Di antara sekian banyak puasa hewan yang dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat taqwa, ialah puasanya ULAR dan puasanya ULAT.
*A. PUASA ULAR*
Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala.
Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus BERPUASA tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah PUASANYA TUNAI, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.
Pelajaran dari puasanya ular :
1. WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
2. NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.
3. MAKANAN ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
4. CARA BERGERAK sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
5. TABIAT dan SIFAT sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.
*B. PUASA ULAT*
Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.
Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama KUPU-KUPU.
Pelajaran dari puasanya ulat :
1. WAJAH ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA
2. NAMA ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU-KUPU
3. MAKANAN ulat sesudah puasa berubah MENGISAP MADU
4. CARA BERGERAK ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah TERBANG di awang-awang.
5. TABIAT dan SIFAT berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu PENYERBUKAN BUNGA.
*Kesimpulan :*
Puasa seharusnya mampu menghijrahkan diri kita agar semakin taqwa dan mampu menjadi *khairunnaas anfa'uhum linnaas* (sebaik-baik manusia ialah yang paling memberikan manfaat bagi manusia lainnya).
Selamat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, semoga lulus menjadi Muttaqin.🙏🏻
SUMBER:https://telegram.me/motivasi_alfath
KISAH ORANG TUA
KISAH 02
PERLU DI CONTOH :
`Seorang ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu berkata " Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu? Ibu ada perlu buat beli beras", Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata " Iya Bu, nanti Aku tanya istriku dulu", seakan berat untuk mengiyakan, karena belum tentu isterinya mengiyakan.
Ketika Sang Anak masuk ke dalam rumah ia melihat dus susu anaknya yg masih ada bandrolnya seharga Rp 50.000, kemudian dia duduk dan merenung. Jika 1 dus habis dalam 1 bulan, maka 30 hari x 50.000,_ X 24 bln (2 th usia anaknya) = 36 juta.
Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya, harganya tak terhingga, super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang. Jika didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar?
Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. "Dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dgn GRATIS.
Maafkan anakmu yg durhaka ini yang tidak tahu balas budi". Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 jt, sambil menangis ia berkata "Ibu, jangan berkata pinjam lagi ya, hartaku adalah juga milikmu, doakan anakmu ini agar selalu berbakti padamu".
Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu, ia berkata "Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdoa agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di SURGA nanti dalam kebahagian.
Bagi para ISTRI ingatlah bahwa rezeki dari suamimu adalah jg HAK mertuamu. Dan juga perlakukanlah ibu mertua seperti ibu kandung sendiri.
KISAH-01 Perjuangan istri/ibu saat kehamilan syifa
Wahnan ala wahnin
Pernahkah kita melihat ibu kita yang lagi hamil ?
Atau istri yang lagi mengandung ?
Setiap wanita yang lagi hamil, mulai dari bulan-bulan awal kehamilan, biasa nya di tandai dengan nafsu makan yang berkurang, mual dan muntah, karena adanya perubahan hormonal dan lain-lain nya.
Setelah semakin lama, dan kandungan semakin besar, maka akan lain lagi yang di rasakan oleh seorang wanita.
Susah tidur, bawaan nya sesak nafas aja, semakin berat perut nya karena si anak yang udah semakin besar,
Apalagi kalau malam, ketika mau tidur harus di gosok-gosok punggung nya, kadang tidur gak nyaman, bawaan nya mau buang air kecil terus, miring ke kanan sakit, miring ke kiri ngilu,
Belum lagi anak yang di dalam perut nendang-nendang terus. Perut jadi semakin ngilu
Wahnan ala wahnin di sebutkan dalam Al-Quran surat Lukman ayat 14 "kesusahan yang bertambah-tambah", semakin hari semakin bertambah kesusahan yang di rasakan oleh wanita hamil
Saya menyaksikan langsung betapa seorang wanita itu merasakan kesusahan yang bertambah-tambah.
Melihat istri yang lagi hamil memasuki trimester 3.
Banyak hal tak nyaman yang di rasakan nya, di pagi hari, sampai mau tidur, bahkan ketika tidurpun masih terasa.
😭😭
Maka layaklah di bawah kaki ibu ada surga, bahkan orang lebih lebih utama untuk di bahagiakan adalah ibu.
Rasulullah pun menyebutkan nama ibu 3x, baru nama ayah. Karena mulianya seorang ibu.
Muliakan lah ibu kita dan sayangi lah istri, yang menjadi ibu dari anak-anak kita
PERLU DI CONTOH :
`Seorang ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu berkata " Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu? Ibu ada perlu buat beli beras", Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata " Iya Bu, nanti Aku tanya istriku dulu", seakan berat untuk mengiyakan, karena belum tentu isterinya mengiyakan.
Ketika Sang Anak masuk ke dalam rumah ia melihat dus susu anaknya yg masih ada bandrolnya seharga Rp 50.000, kemudian dia duduk dan merenung. Jika 1 dus habis dalam 1 bulan, maka 30 hari x 50.000,_ X 24 bln (2 th usia anaknya) = 36 juta.
Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya, harganya tak terhingga, super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang. Jika didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar?
Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. "Dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dgn GRATIS.
Maafkan anakmu yg durhaka ini yang tidak tahu balas budi". Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 jt, sambil menangis ia berkata "Ibu, jangan berkata pinjam lagi ya, hartaku adalah juga milikmu, doakan anakmu ini agar selalu berbakti padamu".
Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu, ia berkata "Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdoa agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di SURGA nanti dalam kebahagian.
Bagi para ISTRI ingatlah bahwa rezeki dari suamimu adalah jg HAK mertuamu. Dan juga perlakukanlah ibu mertua seperti ibu kandung sendiri.
KISAH-01 Perjuangan istri/ibu saat kehamilan syifa
Wahnan ala wahnin
Pernahkah kita melihat ibu kita yang lagi hamil ?
Atau istri yang lagi mengandung ?
Setiap wanita yang lagi hamil, mulai dari bulan-bulan awal kehamilan, biasa nya di tandai dengan nafsu makan yang berkurang, mual dan muntah, karena adanya perubahan hormonal dan lain-lain nya.
Setelah semakin lama, dan kandungan semakin besar, maka akan lain lagi yang di rasakan oleh seorang wanita.
Susah tidur, bawaan nya sesak nafas aja, semakin berat perut nya karena si anak yang udah semakin besar,
Apalagi kalau malam, ketika mau tidur harus di gosok-gosok punggung nya, kadang tidur gak nyaman, bawaan nya mau buang air kecil terus, miring ke kanan sakit, miring ke kiri ngilu,
Belum lagi anak yang di dalam perut nendang-nendang terus. Perut jadi semakin ngilu
Wahnan ala wahnin di sebutkan dalam Al-Quran surat Lukman ayat 14 "kesusahan yang bertambah-tambah", semakin hari semakin bertambah kesusahan yang di rasakan oleh wanita hamil
Saya menyaksikan langsung betapa seorang wanita itu merasakan kesusahan yang bertambah-tambah.
Melihat istri yang lagi hamil memasuki trimester 3.
Banyak hal tak nyaman yang di rasakan nya, di pagi hari, sampai mau tidur, bahkan ketika tidurpun masih terasa.
😭😭
Maka layaklah di bawah kaki ibu ada surga, bahkan orang lebih lebih utama untuk di bahagiakan adalah ibu.
Rasulullah pun menyebutkan nama ibu 3x, baru nama ayah. Karena mulianya seorang ibu.
Muliakan lah ibu kita dan sayangi lah istri, yang menjadi ibu dari anak-anak kita
Rabu, 29 Juli 2020
Mencari-cari aib dan kesalahan
الحبيب أحمد بن حسن العطاس : الدنيا مثل بيت الخلاء لا تطهر. و إن طهرتها أنت جاء غيرك فنجسها. ولكن أدخلها وقت الحاجة، واخرج منها مع عدمها
(تذكيرالناس : ٤٩)
Al Habib Ahmad bin Hasan al-'Atthas :
"Dunia ibarat kamar mandi yang tidak bisa suci. Walaupun kau telah bersihkan akan datang orang lain yang akan mengotorinya. Akan tetapi masuklah ke kamar mandi seperlunya dan keluarlah jika telah selesai."
عن عبد الله بن احمد المؤذن رحمه الله قال: كنت اطوف حول الكعبة و اذا برجل متعلق باستارها و هو يقول: اللهم اخرجني من الدنيا مسلما لا يزيد على ذلك شيئا فقلت له: الا تزيد على هذا من الدعاء شيئا
فقال: لو علمت قصتي - فقلت له: و ما قصتك
قال: كان لي اخوان و كان الاكبر منهما مؤذنا اذن اربعين سنة احتسابا فلما حضره الموت دعا بالمصحف فظننا انه يريد التبرك به فاخذه بيده و اشهد على نفسه انه برئ مما فيه فمات من فوره فلما دفناه اذن اخي الاخر ثلاثين سنة فلما حضرته الوفاة فعل كاخيه الاكبر _نعوذ بالله من مكر الله_ فانا ادعو الله ان يحفظ علي ديني
قلت: فما كان ذنبهما
قال: كانا يتابعان عورات النساء و ينظران الى الشباب
Mencari-cari aib dan kesalahan
Alkisah:
Syu'aib alHuraifisy berkata, "dari 'Abdullah bin Ahmad alMuadzdzin berkata, "ketika kami sedang thawaf di sekitar ka'bah, ada seorang lelaki yang bergelantungan pada kelambu ka'bah dia berdoa ( ya Allah wafatkan kami dalam keadaan islam ) dia tidak menambah apapun dalam doanya."
Lalu saya bertanya, "kenapa kamu tidak menambah sesuatu dalam doamu ?"
Dia menjawab, "andai kamu mengerti apa yang saya alami, pasti kamu tidak akan bertanya"
Saya bertanya lagi padanya, "apa yang kamu alami ?"
Dia bercerita, "Saya punya dua saudara, yang tertua menjadi muadzdzin selama 40 tahun, ketika dia sekarat, dia meminta al qur'an, kami mengira dia ingin mengharap barakahnya atau mau membacanya beberapa ayat, lalu dia mengambil alQur'an dengan tangannya dan minta disaksikan pada orang yang hadir pada waktu itu, bahwa dia sudah bebas dari alQur'an, dia berpindah agama dan meninggal dengan beragama nasrani. Setelah dia dikubur saudaraku yang kedua yang menjadi muadzdzin selama 30 tahun, nasibnya pun sama dengan yang tertua, (mati beragama nasrani) semoga kami diselamatkan oleh Allah dari tipu dayaNya, saya takut nasibku seperti saudara-saudaraku. Dan saya berdoa agar Allah menjaga agamaku."
Saya bertanya, "apa dosa yang dilakukan saudaramu itu ?"
Dia menjawab, "mereka selalu mencari dan meneliti kesalahan dan aib orang lain".
a'adzana Allahu min dzalik.
(تذكيرالناس : ٤٩)
Al Habib Ahmad bin Hasan al-'Atthas :
"Dunia ibarat kamar mandi yang tidak bisa suci. Walaupun kau telah bersihkan akan datang orang lain yang akan mengotorinya. Akan tetapi masuklah ke kamar mandi seperlunya dan keluarlah jika telah selesai."
عن عبد الله بن احمد المؤذن رحمه الله قال: كنت اطوف حول الكعبة و اذا برجل متعلق باستارها و هو يقول: اللهم اخرجني من الدنيا مسلما لا يزيد على ذلك شيئا فقلت له: الا تزيد على هذا من الدعاء شيئا
فقال: لو علمت قصتي - فقلت له: و ما قصتك
قال: كان لي اخوان و كان الاكبر منهما مؤذنا اذن اربعين سنة احتسابا فلما حضره الموت دعا بالمصحف فظننا انه يريد التبرك به فاخذه بيده و اشهد على نفسه انه برئ مما فيه فمات من فوره فلما دفناه اذن اخي الاخر ثلاثين سنة فلما حضرته الوفاة فعل كاخيه الاكبر _نعوذ بالله من مكر الله_ فانا ادعو الله ان يحفظ علي ديني
قلت: فما كان ذنبهما
قال: كانا يتابعان عورات النساء و ينظران الى الشباب
Mencari-cari aib dan kesalahan
Alkisah:
Syu'aib alHuraifisy berkata, "dari 'Abdullah bin Ahmad alMuadzdzin berkata, "ketika kami sedang thawaf di sekitar ka'bah, ada seorang lelaki yang bergelantungan pada kelambu ka'bah dia berdoa ( ya Allah wafatkan kami dalam keadaan islam ) dia tidak menambah apapun dalam doanya."
Lalu saya bertanya, "kenapa kamu tidak menambah sesuatu dalam doamu ?"
Dia menjawab, "andai kamu mengerti apa yang saya alami, pasti kamu tidak akan bertanya"
Saya bertanya lagi padanya, "apa yang kamu alami ?"
Dia bercerita, "Saya punya dua saudara, yang tertua menjadi muadzdzin selama 40 tahun, ketika dia sekarat, dia meminta al qur'an, kami mengira dia ingin mengharap barakahnya atau mau membacanya beberapa ayat, lalu dia mengambil alQur'an dengan tangannya dan minta disaksikan pada orang yang hadir pada waktu itu, bahwa dia sudah bebas dari alQur'an, dia berpindah agama dan meninggal dengan beragama nasrani. Setelah dia dikubur saudaraku yang kedua yang menjadi muadzdzin selama 30 tahun, nasibnya pun sama dengan yang tertua, (mati beragama nasrani) semoga kami diselamatkan oleh Allah dari tipu dayaNya, saya takut nasibku seperti saudara-saudaraku. Dan saya berdoa agar Allah menjaga agamaku."
Saya bertanya, "apa dosa yang dilakukan saudaramu itu ?"
Dia menjawab, "mereka selalu mencari dan meneliti kesalahan dan aib orang lain".
a'adzana Allahu min dzalik.
Selasa, 28 Juli 2020
KISAH SEDEKAHNYA SYAIDINA ALI RA.
Ketika Fatimah binti Rasulullah SAW sedang sakit, ia ditanya oleh suaminya yang tak lain adalah Ali bin Abi Thalib.
“Wahai istriku, engkau ingin buah apa?” tanya Ali dengan penuh kasih sayang.
“Suamiku, aku ingin buah delima,” jawab Fatimah.
Maka Ali berfikir sejenak, karena ia tak ada uang sepersenpun. Dia pun berdiri serta pergi ke pasar mencari pinjaman uang satu dirham yang lalu dibelikan sebuah delima untuk istrinya Fatimah. Di tengah perjalanan menuju rumahnya, ia melihat seseorang yang tergeletak sakit di pinggir jalan. Maka Ali pun berhenti dan menghampirinya.
“Hai orang tua, apa yang diinginkan hatimu?” tanya Ali.
“Wahai Ali, sudah lima hari aku tergeletak sakit di tempat ini. Banyak orang yang berlalu lalang, namun tak ada satu pun yang mau peduli kepadaku, padahal hatiku ingin sekali makan buah delima,” jawab orang sakit itu.
Mendengar jawabannya, Ali pun terdiam sebentar sambil berkata dalam hati. “Buah delima yang hanya sebiji ini sengaja aku beli untuk istriku. Kalau aku berikan kepada orang ini, pasti Fatimah akan sedih sekali. Namun jika tidak aku berikan, berarti aku tidak menepati firman Allah,” katanya dalam hati. Ali lantas teringat akan ayat Allah SWT, “Terhadap si pengemis, engkau janganlah menghardiknya.”
(QS. Ad Dhuha:10).
Maka Ali lalu memberikan Buah Delima itu kepadanya. Ali pun lalu pulang dengan malu karena tak membawa buah, dan sesampai di rumah ia menceritakan peristiwa itu kepada Isterinya, dan Siti Fatimah berkata kepadanya, “Mengapa engkau bersedih hati wahai suamiku? Demi keperkasaan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, sesungguhnya tatkala engkau memberikan delima itu kepada orang tua tersebut, maka hilanglah keinginanku kepada buah delima.” Maka Ali gembira dengan kata-katanya istrinya itu.
Tiba-tiba datanglah seseorang mengetuk pintu.
Tanya Ali: “Siapa ya ?”
Jawab orang itu: “Saya Salman Al-Farisi, tolong, bukakan pintu!”
Ali berdiri dan membukakan pintu, dan dia melihat Salman Al-Farisi di tangannya memegang talam yang tertutup di bahagian atasnya, serta meletakkannya di hadapan Ali. Kata Ali: “Dari manakah ini, ya Salman?”
Jawab Salman: “Dari Allah kepada Rasul dan dari Rasul kepada engkau.”
Maka Ali membuka tutup talam itu, ternyata di dalamnya terdapat sembilan buah delima.
Maka Ali berkata lagi: “Ya Salman, kalau ini untuk saya tentunya harus sepuluh, berdasarkan firman Allah Ta’ala:
“Barangsiapa membuat satu amal kebaikan, maka pasti baginya sepuluh kali ganda amalnya (balasannya)”.
( Al-An’am : 160 )
Salman al-Farisi tertawa sambil mengeluarkan sebiji delima dari dalam saku bajunya dan meletakkannya di talam seraya berkata: “Wahai Ali, demi Allah, aku hanya sekadar menguji sejauh mana KEYAKINANMU terhadap firman Allah yang engkau bacakan sebentar tadi.”
lihat bagaimana syaidina Ali RA, ketika bersedekah beliau mengharap mendapatkan 10x lipat dari yang di sedekahkan, apa syaidina Ali tidak ikhlas dalam sedekahnya kok mengharapkan 10x lipat?
ketika saya mendoakan yang bersedekah mendapatkan balasan 10x lipat dari yang di sedekahkan, saya di katakan mengajari orang tidak ikhlas, sedekah kok minta balasan. balasan itu dari Allah, bukan dari saya dan itu sudah di firmankan oleh Allah, dalam alqur'an,
Barangsiapa membuat satu amal kebaikan, maka pasti baginya sepuluh kali ganda amalnya (balasannya)”.
( Al-An’am : 160 )
jadi sepuluh kali lipat dari yang di sedekahkan itu balasan dari Allah, apakah Allah mengajari tidak ikhlas, sehingga berfirman akan memberikan balasan 10x lipat dari amal kebaikan?
rasa merasa lebih pintar dari Allah, dan merasa ikhlas itu adalah tipuan iblis, merasa ikhlas itu malah menunjukkan diri tidak ikhlas, tidak mengharap balasan itu malah itu tidak ikhlas, mengharap balasan dari Allah itu sebagai wujud keberadaan kita sebagai hamba yang berharap kepada Allah, dan menempatkan Allah sebagai tuhan yang bersifat maha memberi.
jadi merasa diri sudah ikhlas, itu menunjukkan ketidak ikhlasan itu sendiri.
seperti merasa diri sudah bersih, itu menunjukkan kekotoran diri sendiri, orang yang merasa bersih maka akan merasa bersih terus walau di kepalanya kotoran manusia sekalipun.
orang yang merasa ikhlas itu akan marah jika di cela dirinya tidak ikhlas, dan orang ikhlas itu tidak akan marah jika di cela tidak ikhlas.
ikhlas itu seperti air yang bersih, keberadaan air yang bersih itu di katakan air, bukan berarti wujud air hilang, tapi wujud air masih ada, dan bisa di rubah menjadi air apa saja, dan menerima di rubah menjadi air apa saja, karena wujud kemurnian air ada, bukan hilang.
semoga paham.
jangan merasa lebih suci dari syaidina ali yang bahkan rasulullah saja memujinya sehingga memberikan apel dari surga, ikhlas yang nyata itu langsung di balas oleh Allah di dunia, karena Allah yg paling tau isi hati seseorang, ikhlas apa tidak ikhlas, jngan merasa lebih tau dari Allah, Allah saja menyatakan, bahwa amal kebaikan itu akan di balas 10x lipat.
merasa lebih tau itu saja sudah memakai sifat iblis, ana khoirum minhu, saya lebih baik, lebih tau, lebih paham dll dari orang lain, itu menunjukkan bahwa sudah menyandang sifat iblis dalam diri.
ikhlas yang benar itu akan sesuai dengan firman Allah, artinya akan mendapatkan balasan 10x lipat, sampai balasan yang tak terhingga karena kadar keiklasan.
ingat, km merasa ikhlas itu sudah menunjukkan bahwa km tidak ikhlas. yang meletakkan ikhlas itu Allah di hati kita, jd bukan dari km beli di indomart atau alfamart, juga bukan dari rekayasa genetika hasil karya perasaanmu, km merasa sudah ikhlas. la rumangsamu kue kui yo sopo?
beramal saja, karena tugas kita itu beramal, bukan tugas kita menentukan atau mengada adakan ikhlas, ikhlas itu perbuatan ruhani, dan arruhu min amri robbi, ruh itu urusannya Allah, termasuk mengadakan ikhlas dalam sifat ruh itu yang mengadakan, bukan kamu kulakan beli di pasar.
Smoga dapat di ambil hikmah dari cerita di atas salam Family SIRAMAN ROHANI🙏🙏
Dikutip dari grup wa almuttaqin
Rabu, 15 Juli 2020
Kisah hikmah:_Suatu hari, ada seorang datang kepada Imam Ja’far As-Shodiq as._*
*
Ia berkata, “ Wahai Imam,
aku ingin pergi berlayar untuk bekerja,
tolong lakukan istikharah untukku
agar aku tau apakah baik
jika aku berangkat kali ini.”
Sesaat kemudian Imam melakukan
istikharah dan memberi jawaban,
“Tidak baik untukmu jika berlayar saat ini.”
Setelah mendapat jawaban,
orang ini pulang dengan raut wajah gelisah.
Mana mungkin istikhoroh itu buruk
padahal saat ini waktu yang
sangat tepat untuk berniaga.
Kegelisahannya tak kunjung hilang
hingga dia memutuskan untuk tetap berlayar.
Tak disangka-sangka,
ternyata perjalanannya membuahkan hasil.
Ia mendapat untung berkali lipat dari biasanya.
Dia menemukan semuanya dlm keadaan baik
dan hampir tdk menemui masalah sedikitpun.
Sampai akhirnya dia pulang
dengan rasa puas dan gembira.
Ketika sampai di kotanya,
dia merasa bingung.
Kenapa istikharahnya buruk
tapi hasilnya amat baik.
Bahkan dia belum pernah
mendapat untung sebesar ini.
Akhirnya,
dia pun memutuskan untuk
menghadap kepada Imam Ja’far As-Shodiq.
Dia bertanya, “Wahai Imam,
kemarin aku meminta tolong kepadamu
untuk istikharah namun hasilnya buruk.
Tapi aku tetap berangkat
dan ternyata mendapatkan
hasil yang berlipat ganda.”
Imam tersenyum mendengarnya,
beliau pun menjawab,
“Ingatkah engkau ketika hendak pulang
ke kotamu, setelah melaksanakan sholat
maghrib dan isya’ kau duduk bersama
rekan-rekan untuk membicarakan hasil
perdagangan yang memuaskan.”
“Iya benar” Jawabnya.
“Kau makan dan minum hingga
larut malam kemudian tidur.
Dan ketika hendak melaksanakan
sholat subuh, ternyata matahari telah terbit.”
“Iya benar wahai Imam”
Kemudian Imam berkata :
“Andaikan Allah swt memberimu dunia
dan seisinya engkau tidak akan bisa
membayar kerugian itu”
Orang itu terperangah dan menyesal,
dan berkata *"Shodaqta Ya Imam*,
engkau benar aku lalai dalam hal itu dan sungguh kali ini aku benar2 telah merugi"
*Saudaraku...*
Betapa besar kerugian orang yang
melewatkan waktu sholatnya.
Berulang kali Rasulullah saw menekankan untuk memperhatikan waktu sholat.
Tidak meremehkannya dengan
menunda-nunda waktunya.
Tidak mendahulukan urusan dunia
dihadapan amalan yang paling dicintai
Allah ini. Adakah yang lebih penting dari sholat..?
*Rasulullah saw bersabda :*
*“Kelak tidak akan mendapat syafa'atku, orang yang meremehkan (waktu) sholat”*
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ -٤- الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ -٥
*"Maka celakalah orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya.”*
(Al-Ma’un 4-5)
*Saudaraku..*
Mulai sekarang mari kita semua
lebih menjaga waktu sholat.
Sehingga urusan dunia kita untung
dan akhirat kita selamat.
Jangan lupa selalu sampaikan
pujian dan juga sholawat.
Agar kelak Rasulallah SAW
berkenan memberi kita syafaat.
🌸 *اللهم صل على محمد وآل محمد الطيبين الطاهرين* 🌸
Dikutip dari grup wa mushola al musyarofah
Ia berkata, “ Wahai Imam,
aku ingin pergi berlayar untuk bekerja,
tolong lakukan istikharah untukku
agar aku tau apakah baik
jika aku berangkat kali ini.”
Sesaat kemudian Imam melakukan
istikharah dan memberi jawaban,
“Tidak baik untukmu jika berlayar saat ini.”
Setelah mendapat jawaban,
orang ini pulang dengan raut wajah gelisah.
Mana mungkin istikhoroh itu buruk
padahal saat ini waktu yang
sangat tepat untuk berniaga.
Kegelisahannya tak kunjung hilang
hingga dia memutuskan untuk tetap berlayar.
Tak disangka-sangka,
ternyata perjalanannya membuahkan hasil.
Ia mendapat untung berkali lipat dari biasanya.
Dia menemukan semuanya dlm keadaan baik
dan hampir tdk menemui masalah sedikitpun.
Sampai akhirnya dia pulang
dengan rasa puas dan gembira.
Ketika sampai di kotanya,
dia merasa bingung.
Kenapa istikharahnya buruk
tapi hasilnya amat baik.
Bahkan dia belum pernah
mendapat untung sebesar ini.
Akhirnya,
dia pun memutuskan untuk
menghadap kepada Imam Ja’far As-Shodiq.
Dia bertanya, “Wahai Imam,
kemarin aku meminta tolong kepadamu
untuk istikharah namun hasilnya buruk.
Tapi aku tetap berangkat
dan ternyata mendapatkan
hasil yang berlipat ganda.”
Imam tersenyum mendengarnya,
beliau pun menjawab,
“Ingatkah engkau ketika hendak pulang
ke kotamu, setelah melaksanakan sholat
maghrib dan isya’ kau duduk bersama
rekan-rekan untuk membicarakan hasil
perdagangan yang memuaskan.”
“Iya benar” Jawabnya.
“Kau makan dan minum hingga
larut malam kemudian tidur.
Dan ketika hendak melaksanakan
sholat subuh, ternyata matahari telah terbit.”
“Iya benar wahai Imam”
Kemudian Imam berkata :
“Andaikan Allah swt memberimu dunia
dan seisinya engkau tidak akan bisa
membayar kerugian itu”
Orang itu terperangah dan menyesal,
dan berkata *"Shodaqta Ya Imam*,
engkau benar aku lalai dalam hal itu dan sungguh kali ini aku benar2 telah merugi"
*Saudaraku...*
Betapa besar kerugian orang yang
melewatkan waktu sholatnya.
Berulang kali Rasulullah saw menekankan untuk memperhatikan waktu sholat.
Tidak meremehkannya dengan
menunda-nunda waktunya.
Tidak mendahulukan urusan dunia
dihadapan amalan yang paling dicintai
Allah ini. Adakah yang lebih penting dari sholat..?
*Rasulullah saw bersabda :*
*“Kelak tidak akan mendapat syafa'atku, orang yang meremehkan (waktu) sholat”*
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ -٤- الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ -٥
*"Maka celakalah orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya.”*
(Al-Ma’un 4-5)
*Saudaraku..*
Mulai sekarang mari kita semua
lebih menjaga waktu sholat.
Sehingga urusan dunia kita untung
dan akhirat kita selamat.
Jangan lupa selalu sampaikan
pujian dan juga sholawat.
Agar kelak Rasulallah SAW
berkenan memberi kita syafaat.
🌸 *اللهم صل على محمد وآل محمد الطيبين الطاهرين* 🌸
Dikutip dari grup wa mushola al musyarofah
Langganan:
Postingan (Atom)
KRONOLOGI PEMBUNUHAN HABIL
Part 1 Awal munculnya kedengkian Setelah pasangan Nabi Adam ‘alaihissalam dan Hawa turun ke bumi, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaruniak...
-
Di kitab irsyadul ibad Novi Amanah 19 Juli 2018 AsSAJIDIN.COM — “Ada Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah...
-
Suatu saat datang segerombolan jundullah dari wabah penyakit ganas yakni Wabah Tho'un yang hendak masuk ke kota Damasykus Syiria. Di t...
-
Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya...