Sabtu, 14 Agustus 2021

Obrolan guru dan murid ⠀

 

Guru : Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya.

Murid : Ya Guru.


Tidak berapa lama, si murid sudah membawa dua gelas kopi yang masih hangat dan gula di dalam wadahnya beserta sendok kecil.


Guru : Cobalah kamu rasakan kopimu , bagaimana rasa kopimu?


Murid : Guru, rasanya sangat pahit sekali.

Guru : Tuangkanlah sesendok gula, aduklah, bagaimana rasanya?


Murid : Rasa pahitnya sudah mulai berkurang guru.


Guru : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?


Murid : Rasa pahitnya sudah berkurang banyak guru.

Guru : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?


Murid : Rasa manis mulai terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa guru.


Guru : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?


Murid : Rasa pahit kopi sudah tidak terasa, yang ada rasa manis guru.

Guru : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?


Murid : sangat manis sekali guru.

Guru : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?


Murid : Terlalu manis, malah tidak enak guru.

Guru : Tuangkanlah sesendok gula lagi, aduklah, bagaimana rasanya?


Murid : Aduh guru, rasa wedang kopinya jadi tidak enak, lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa guru.


Guru : Ketahuilah muridku, jika rasa pahit kopi ibarat kefakiran hidup kita dan rasa manis gula ibarat harta, lalu menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa muridku.


Sejenak sang murid termenung, lalu menjawab.

Murid : Ya Guru, sekarang saya tahu, kenikmatan hidup dapat aku rasakan jika aku dapat merasakan hidup seperlunya, secukupnya, tidak melampaui batas. Terimakasih atas pelajaran ini guru.

Guru : Ayo muridku, kopi yg sudah kamu beri gula tadi, campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula, aduklah, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati segelas kopi ini.


Si murid lalu mengerjakan perintah gurunya.


Guru : Bagaimana rasanya muridku?


Murid : rasanya nikmat guru... ⠀

Guru : Begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta, akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya dengan yang fakir.


SEMOGA BERMANFAAT

Rabu, 11 Agustus 2021

DIALOG ANTARA, PEMABUK DENGAN SULTAN AULIA SYEKH ABDUL QODIR AL JAELANI

 JANGAN BANGGA DULU KETIKA KITA TELAH MEMILIKI ILMU AGAMA & TELAH BERAMAL DENGAN ISTIQOMAH 


۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞




Suatu ketika Sultonul Auliya' Syekh Abdul Qodir Jaelani Ra. bersama murid muridnya berpapasan dengan seorang pemabuk yang sudah mabuk berat.

Bertanyalah pemabuk itu dengan 3 pertanyaan kepada Syekh Abdul Qodir Jaelani :


1. Yaa syekh apakah ALLAH SWT mampu merubah pemabuk sepertiku menjadi ahli ta'at?

Syekh Abdul Qodir Jaelani menjawabnya : Pasti Mampu.


2. Apakah ALLAH SWT mampu merubah ahli ma'siat sepertiku menjadi ahli ta'at setingkat dirimu??

Sangat mampu, jawab Syekh Abdul Qodir Jaelani.


3. Apakah ALLAH SWT mampu merubah dirimu menjadi ahli ma'siat sepertiku..???

Tanpa menjawab pertanyaan tersebut, Seketika itu Syekh Abdul Qodir Jaelani MENANGIS dan Tersungkur, Bersujud kepada ALLAH SWT.


Murid-murid syekh Abdul Qodir Jaelani kebingungan dan bertanya, ada apa wahai Tuan Syekh..??

Betul sekali orang ini, kata syekh Abdul Qodir Jaelani kepada murid muridnya. Kapan saja ALLAH SWT mampu merubah nasib seseorang termasuk diriku. Siapa yang bisa menjamin diriku bernasib baik, meninggal dalam keadaan Khusnul khotimah.


Sekelas Sultonul Auliya Syekh Abdul Qodir Al Jaelani aja, SANGAT khawatir dengan dirinya dan TIDAK pernah bangga dengan maqam kewaliannya, APALAGI dengan kita yang belum jelas kedudukan disisi ALLAH SWT. Tak ada alasan untuk kita bangga diri dengan amal.

...

KRONOLOGI PEMBUNUHAN HABIL

  Part 1 Awal munculnya kedengkian Setelah pasangan Nabi Adam ‘alaihissalam dan Hawa turun ke bumi, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaruniak...